Top 5 Tradisi Ekstrem yang Bikin Merinding di Dunia

 
Festival Famadihana, Madagaskar

INDEPHEDIA.com - Ada banyak negara di dunia ini yang memiliki tradisi dan kebiasaan yang unik. Keunikan itu biasanya kerap dijadikan ciri khas budaya. Bahkan, sejumlah suku bangsa tertentu memiliki tradisi yang mengundang rasa ngeri. Berikut, INDEPHEDIA rangkum lima ritual dan tradisi yang bikin merinding banyak orang dari berbagai belahan di dunia.

Tradisi pertama, menari dengan orang mati (jasad) atau Festival Famadihana yang dilakukan setiap tujuh tahun sekali di Madagaskar. Tradisi ini dilakukan dengan cara mengambil tulang nenek moyang dari tanah kubur yang dibungkus dengan kain yang baru. Kemudian, mereka menari dengan mayat di sekitar makam.

Kedua, ritual berdarah muslim Syiah saat rayakan Asyura dengan mencambuk dirinya sendiri dengan pisau berantai selama memperingati Hari Asyura. Mereka menganggap aksi melukai diri ini sebagai ibadah mulia untuk mengenang kematian cucu dari Nabi Muhammad SAW, Husain bin Ali dalam pertempuran Karbala pada 61 H.

Ketiga, ritual potong jari Suku Dani di Papua. Suku asli Lembah Baliem, Papua Barat ini punya tradisi unik sekaligus menyakitkan. Anggota suku terutama wanita akan memotong satu ruas jarinya jika ada satu keluarganya yang meninggal. Jari yang dipotong melambangkan kesedihan mereka saat orang yang disayangi pergi.

Keempat, Festival Hindu Thaipusam yang dilakukan selama perayaan hari raya keagamaan Thaipusam. Mereka melakukan ritual ini untuk menyatakan pengabdian kepada Tuhan mereka. Ritual ini dilakukan dengan menusuk beberapa bagian tubuh mereka, termasuk lidah. Ritual ini dilakukan oleh Suku Tamil, berbagai pernak-pernak menyakitkan menghiasi tubuh mereka selama perayaan berlangsung.

Kelima, tradisi melempar bayi di India. Ritual unik ini sudah dilaksanakan sejak 500 tahun lalu. Bayi baru berusia beberapa bulan akan dilempar dari atas Kuil Sri Santeswar. Ritual yang berlangsung pada minggu pertama Desember ini bertujuan mendatangkan kesehatan, kemakmuran, dan keberuntungan bagi si bayi. Tiap tahun ada lebih dari 200 bayi dilempar dari ketinggian 50 kaki. (BDY/UNK.IN/*)


Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top