Sejarah Kerajaan-kerajaan Hindu, Buddha dan Islam di Indonesia

 




INDEPHEDIA.com - Semasanya, masyarakat kuno di Indonesia telah mengenal sistem pemerintahan yang berbentuk kerajaan. 


Kerajaan di Nusantara, di antaranya didirikan para pedagang dari negeri tetangga dan negeri lainnya, seperti China, India dan Arab. 

Indonesia yang saat itu menjadi jalur strategis pelayaran menjadi salah satu faktor para pedagang masuknya aliran Hindu-Buddha yang dibawa pedagang dari China yang menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan di Indonesia.

Kerajaan Hindu di Indonesia

Diperkirakan, Hindu masuk ke Indonesia pada awal abad ke-2 Masehi yang dibawa pedagang dari China dan India. Masuknya ajaran Hindu menjadi awal berdirinya kerajaan di Indonesia.

1. Kerajaan Salakanegara

Kerajaan Salakanegara diyakini sebagai kerajaan pertama di Indonesia dengan adanya bukti dari naskah Wangsekerta. 


Pada naskah tersebut disebutkan, Kerajaan Salakanegara terletak di Jawa Barat dan didirikan tahun 130 Masehi oleh Dewawarman. 

 

Dewawarman merupakan duta bangsawan yang datang dari Calankanaya bersama rombongannya tahun 128 Masehi. 


Ia menikahi putri dari Datu Tirem penguasa Teluk Lada bernama Dewi Pwahaci Larasati. 


Setelah Datu Tirem meninggal tahun 130 Masehi, Dewawarman mengambil alih kekuasaan Teluk Lada dan mendirikan Kerajaan Salakanegara dan sekaligus menjadi raja pertama Salakanegara. 


Dewawarman kemudian diberi gelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Aji Raksa Gapuran dan istrinya Dewi Dwani Rahayu.

2. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai didirikan di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, pada sekitar tahun 400 Masehi. Kerajaan ini salah satu kerajaan tertua di Indonesia.


Terdapat tujuh buah yupa atau tugu batu yang dibuat oleh para brahmana atas kedermawanan Mulawarman raja dari Kerajaan Kutai saat itu yang memberikan 2.000 ekor sapi kepada kaum brahmana. 


Masa kejayaan Kerajaan Kutai berakhir ketika rajanya bernama Maharaja Dharma tewas saat terjadi peperangan melawan Kerajaan Kutai Kartanegara di bawah pimpinan rajanya yang ke-13, yaitu Pangeran Anum Panji Mendapa.

3. Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara didirikan tahun 450 Masehi di Jawa Barat. Tarumanegara dari dua kata, yaitu Taruma dan Nagara. 


Kata Tarum diambil dari nama Sungai Citarum yang terletak di Jawa Barat, sedangkan Nagara berarti kerajaan atau negara. 


Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman yang sekaligus menjadi raja pertama yang memimpin Tarumanegara sampai tahun 382 Masehi. 


Raja Tarumanegara yang paling terkenal ialah Purnawarman yang memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga. Bukti keberadaan Tarumanegara adalah ditemukannya 7 buah prasasti.

4. Kerajaan Galuh


Kerajaan Galuh sebuah kerajaan yang terletak di Ciamis yang berdiri pada abad ke-8 Masehi. Kata galuh berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti permata. 


Raja pertama dari Kerajaan Galuh adalah Rahiangan Sri Medangjati yang memimpin kerajaan ini selama 15 tahun.

5. Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada abad ke-8 Masehi, terletak di Jawa Tengah. Raja pertama dari Kerajaan Mataram Kuno bernama Sanjaya, bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. 


Bukti peninggalan sejarah dari Kerajaan Mataram Kuno berupa candi, di antaranya Candi Dieng dan Candi Prambanan.

6. Kerajaan Pajajaran


Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan bercorak Hindu yang terletak di Jawa Barat dan saat itu Kerajaan Pajajaran beribukota di Bogor saat ini. 
Kerajaan Pajajaran didirikan tahun 923 Masehi oleh Sri Jayabuphati.


7. Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri terletak di Jawa Timur, berdiri tahun 1042 M dan berpusat di Kota Daha yang sekarang bernama Kota Kediri.  


Kerajaan Kediri runtuh pada tahun 1222 M karena ditaklukkan oleh Ken Arok. Banyak peninggalan Kerajaan Kediri yang menjadi bukti akan keberadaan kerajaan ini.

8. Kerajaan Singasari
 

Sejarah Kerajaan Singasari disebut juga dengan Kerajaan Tumapel didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 Masehi dan terletak di daerah Singosari, Malang. 


Pada tahun 1222 Masehi terjadi perseteruan antara Kertajaya dari Kerajaan Kediri melawan Ken Arok. 


Dalam peristiwa itu, kaum brahmana bergabung dengan Ken Arok dan mengangkatnya menjadi raja pertama Kerajaan Singasari. 


Raja terakhir dari Kerajaan Singasari bernama Kertanegara. Ia juga raja terbesar dalam sejarah Kerajaan Singasari. 


Pada tahun 1929 terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Jayakatawang yang menyebabkan terbunuhnya Kertanegara dan menjadi akhir dari Kerajaan Singasari.

9. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit berdiri tahun 1293 M dan mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada tahun 1293-1500 M. 


Pada abad ke-14 Masehi kejayaan Majapahit mulai memudar, puncaknya saat terjadi perang saudara (Perang Paregreg) tahun 1405-1406 M.

10. Kerajaan Bali

Raja Wangsa Warmadewa salah satu raja terkenal yang pernah memerintah di Kerajaan Bali. Peninggalan Kerajaan Bali, antara lain 28 prasasti yang tersebar di Goa Gajang, Gunung Kawi, Panulisan dan Sangit. 


Prasasti tersebut merupakan peninggalan dari era pemerintahan Anak Wungsu, raja terakhir Kerajaan Bali.
 

Kerajaan Buddha di Indonesia

Ajaran Buddha masuk ke Indonesia beriringan dengan masuknya ajaran Hindu ke Indonesia. 


Perkembangan agama Buddha di Indonesia ditandai dengan berdirinya kerajaan-kerajaan yang bercorak Buddha di Indonesia.

1. Kerajaan Holing


Kerajaan Holing disebut juga dengan Kerajaan Kalingga terletak di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah sekarang, yang didirikan tahun 674 M. 


Salah satu raja yang pernah memimpin Kerajaan Holing adalah Ratu Sima dan pendetanya yang terkenal bernama Jhanabhadra.

2. Kerajaan Sriwijaya


Sriwijaya salah satu kerajaan terkuat di Pulau Sumatera berdiri pada abad ke-7 Masehi. 


Nama Sriwijaya sendiri diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu Sri yang berarti cahaya, dan Wijaya yang berarti kemenangan. 


Sriwijaya mencapai masa kejayaanya pada abad ke-9 sampai abad ke-10 Masehi dengan menguasai hampir seluruh kerajaan di Asia Tenggara.

Kerajaan Sriwijaya mengalami keruntuhan ketika Raja Rajendra Chola dari Kerajaan Cholamandala melakukan persaingan dalam hal perdagangan dengan Kerajaan Srwijaya. 


Hal tersebut menyebabkan melemahnya perekonomian Kerajaan Sriwjaya dan runtuhnya armada perangnya. 


Beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya, antara lain Prasasti Kedudukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Kota Kapur, Prasasti Karang Birahi dan Prasasti Talang Batu.

Kerajaan Islam di Indonesia

Islam agama mayoritas di Indonesia. Tapi, Islam bukanlah ajaran yang pertama masuk ke Indonesia. 


Banyak teori yang menjelaskan proses masuknya Islam ke Indonesia, salah satunya teori Gujarat. 


Pada teori ini, Islam dipercayai masuk ke Indonesia pada abad ke-13 Masehi yang dibawa oleh para pedagang yang berasal dari Gujarat.

Berikut kerajaan di Indonesia yang dikenal sebagai sejarah kerajaan Islam di Indonesia

1. Kerajaan Perlak

Kerajaan Perlak, di Aceh, merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang didirikan tahun 840 Masehi. 


Raja pertama dari Kerajaan Perlak bernama Syed Maulana Abdul Azis Syah. 


Masa kejayaan Perlak saat kepemimpinan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Syah II Jouhan Berdaulat tahun 1225 sampai 1262 M. 


Kerajaan Perlak runtuh akibat terjadinya perang saudara yang puncaknya terjadi tahun 1292 Masehi.

2. Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Sutan Malik Al Saleh pada tahun 1267 Masehi di Lhouksmawe, Aceh. Samudera Pasai kerajaan Islam kedua di Indonesia. 


Pada masa pemerintahanya, Sutan Malik Al Saleh berhasil menggabungkan 2 kota, yaitu Samudera dan Pasai. 


Kerajaan ini mencapai masa kejayaannya di masa pemerintah Sutan Malik Tahir dan saat itu berkembang menjadi pusat perdagangan internasional.

3. Kerajaan Malaka

Kerajaan Malaka atau Kesultanan Malaka sebuah kerajaan yang berdiri di Malaka, Malaysia. 
Pendiri sekaligus raja pertama dari Kesultanan Malaka adalah Iskandar Syah. 


Walaupun berpusat di Malaysia, Kesultanan Malaka berhasil menduduki sebagian wilayah di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Indragiri dan Tanjung Pura.

4. Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh muncul pada abad ke-16 oleh Sultan Ali Mughayat Syah setelah jatuhnya Kesultanan Malaka ke tangan Portugis. 


Para pedagang yang tidak menerima jatuhnya Kesultanan Malaka ke tangan Portugis memindahkan jalur perniagaan ke Aceh. 


Dalam perkembangannya menjadikan Kesultanan Aceh sebagai pusat perdagangan internasional menggantikan Kesultanan Malaka.

Kerajaan Aceh mencapai masa kejayaannya antara tahun 1607-1636 di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. 


Ketika itu, Kerajaan Aceh berhasil menduduki kembali wilayah Malaka yang sebelumnya diduduki Portugis. 


Sultan Iskandar Muda wafat pada tahun 1630. Ia digantikan oleh Sultan Iskandar Thani. Di bawah Kepemimpinannya, Kerajaan Aceh mengalami kemuduran. 


Hal itu di antaranya karena terjadi pertikaian antara kaum pemuka agama dan bangsawan yang menyebabkan perekenomian semakin melemah.

5. Kesultanan Demak

Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang didirikan oleh Raden Patah. Demak telah menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia saat itu. 


Dengan situasi ini menjadikan Demak memegang peran penting dalam perdagangan antar pulau. Salah satu peninggalan Kerajaan Demak adalah Masjid Agung Demak.

6. Kerajaan Panjang
 

Kerajaan Panjang muncul setelah runtuhnya Kesultanan Demak. Kerajaan Panjang didirikan oleh Jaka Tingkir di daerah Panjang pada abad ke-14 Masehi. 


Awal berdiri, wilayah kekuasaan Kerajaan Panjang hanya meliputi daerah di Jawa Tengah saja. 


Di bawah kepemimpinan Sultan Hadi Wijaya, Kerajaan Panjang mencapai puncak kejayaannya dan melakukan ekspansi ke beberapa wilayah, termasuk daerah Jawa Timur.

Setelah meninggalnya Sultan Hadi Wijaya, Kerajaan Panjang mulai mengalami kemunduran dan terjadi perebutan kekuasaan antara anak dan menantu dari Sultan Hadi Wijaya, yaitu Pangeran Benawa dan Arya Pangiri.

7. Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram Islam atau biasa juga disebut Kesultanan Mataram didirikan abad ke-17 Masehi. 


Kerajaan ini awalnya daerah kekuasaan dari Kerajaan Panjang yang diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan atas jasanya. 


Raja pertama Kerajaan Mataram Islam bernama Suta Wijaya putra dari Ki Ageng Pemanahan. Pada masa kejayaanya, Kerajaan Mataram Islam berhasil menyatukan Jawa-Madura. 


Kejaraan tersebut melakukan perlawanan terhadap VOC yang pada masa itu memonopoli perdagangan di Indonesia.

8. Kerajaan Cirebon

Kerajaan Cirebon sebuah kerajaan bercorak Islam, didirikan oleh Pangeran Walangsungsang pada abad ke-15 Masehi. 


Kerajaan ini terletak di pantai utara Pulau Jawa, perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat. 


Kerajaan Cirebon atau Kesultanan Cirebon memiliki perpaduan antara dua budaya, yaitu budaya Jawa dan Sunda.

9. Kerajaan Banten

Kerajaan Banten adalah kerajaan bercorak Islam yang terletak di wilayah pesisir barat Pulau Jawa. Raja pertama dari Kerajaan Banten bernama Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. 


Runtuhnya Kerajaan Banten akibat dari terjadinya perang saudara antara Sultan Ageng dengan putranya sendiri Sultan Haji.

10. Kerajaan Gowa-Tallo

Kerajaan Gowa-Talo salah satu kerajaan terbesar di Sulawesi. Kerajaan Gowa-Tallo berdiri tahun 1605. 


Kerajaan ini penggabungan dari dua kerajaan, yaitu Kerajaan Gowa yang dipimpin Daeng Manrabia dan Kerajaan Tallo yang dipimpin Karaeng Matoaya. 


Daeng Manrabia kemudian mengganti namanya menjadi Sultan Alaudin dan menjadi raja pertama dari Kerajaan Gowa-Tallo. 


Setelah menjadi raja, Karaeng Matoaya mengganti namanya menjadi Sultan Abdullah yang menjadi Perdana Menteri saat itu.

Setelah Sultan Alaudin wafat, ia digantikan oleh putranya Sultan Muhammad Said dan terjadi perseteruan dengan VOC. 


Tahun 1653, ia digantikan oleh putranya bernama Hasanudin. Pada masa pemerintahan Hasanudin perseteruan dengan VOC semakin memanas.

11. Kerajaan Ternate dan Tidore

Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di sebelah selatan Ternate. Raja pertamanya Syahadati alias Muhammad Naqal. 


Kerajaan Ternate Tidore menjadi kerajaan Islam setelah rajanya yang ke-9 Ciriliyah memeluk agama Islam. Ciriliyah kemudian bergelar Sultan Jamalludin.

12. Kerajaan Banjar

Kerajaan Banjar terletak di Banjarmasin dan berdiri tahun 1520. Raja pertama dari Kerajaan Banjar adalah Samudera yang bergelar Sultan Suriansyah. (*)


Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top