Sejarah dan Kebudayaan Suku Betawi

 
Ondel-ondel, salah satu kesenian Suku Betawi

INDEPHEDIA.com - Suku Betawi sebutan bagi pribumi Jakarta yang telah mendominasi wilayah Ibukota Republik Indonesia. 

Suku ini telah ada dan mulai berkembang sejak zaman penjajahan Belanda dan erat kaitannya dengan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.

Ciri khas suku ini sangat dipengaruhi orang-orang Belanda dan China yang telah mendominasi wilayah Jakarta beberapa puluh tahun yang lalu. 

Karena sejarah Suku Betawi berhubungan dengan banyaknya orang-orang asing yang masuk ke daerah Jakarta, beberapa orang Betawi melakukan perkawinan campuran dengan orang-orang asing ini.

Dulu, di wilayah Betawi pernah tinggal suku-suku atau kelompok-kelompok masyarakat yang terdiri dari orang-orang Melayu, Arab, Sunda, Jawa, Bugis, Bali, dan lain sebagainya. 

Sehingga, dari perkawinan silang tersebut didapatkan beberapa kebudayaan baru yang mengambil corak suku/kelompok itu.

Kebudayaan Suku Betawi

Catatan sejarah Suku Betawi runtun dengan kebudayaan yang dinamis. Kebudayaan yang dimiliki suku ini juga beragam. Karena dipadukan dengan berbagai ciri khas kebudayaan yang lain. 

Berikut kebudayaan-kebudayaan Suku Betawi, mulai dari rumah adat, pakaian adat, bahasa, seni musik dan tari hingga kulinernya.

Rumah Adat Betawi

Rumah adat Suku Betawi dinamakan Rumah Kebaya. Disebut Rumah Kebaya, karena memiliki bentuk atap yang mirip pelana yang dilipat. 

Bila diperhatikan dari samping, maka lipatan-lipatan tersebut berbentuk seperti lipatan baju kebaya. Maka tidak heran bila rumah adat tersebut bernama mirip dengan baju khas Jawa.

Salah satu kekhasan yang dimiliki rumah adat Betawi ini adalah teras yang luas. Fungsi teras tersebut adalah sebagai tempat menjamu tamu dan bahkan menjadi tempat khusus keluarga untuk bersantai. 

Selain itu, ciri khas lainnya adalah pada dinding rumah, dimana dinding-dinding rumah tersebut dapat dibuka dan digeser-geser ke tepi dengan bebas.

Pakaian Adat Betawi

Pakaian adat masyarakat Betawi dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yakni Pakaian Adat Keseharian Pria, Pakaian Adat Keseharian Wanita dan Pakaian Adat Resmi.

1. Pakaian Adat Keseharian Pria

Pakaian adat sehari-hari pria Betawi terdiri dari sadariah, celana kain, dan selendang atau sorban. 

Sadariah atau baju koko betawi merupakan baju yang sering digunakan oleh pria Betawi berupa polos, tanpa motif, dan hanya memiliki satu warna saja, yakni putih.

Celana kain batik ini berbentuk seperti celana kolor dengan aksesoris karet pada bagian pinggangnya. 

Sedangkan, selendang/sorban merupakan sejenis sarung yang dilipat dan dikenakan pada leher atau disangkulkan di pundak.

2. Pakaian Adat Keseharian Wanita

Pakaian adat sehari-hari wanita Betawi, terdiri dari baju kurung, kain sarung bermotif dan kerudung. 

Baju kurung pakaian adat ini berdesain khusus dengan lengan pendek dan warna yang mencolok. 

Kain sarung bermotif memiliki motif batik yang indah dengan warna yang disesuaikan dengan baju kurung atau kerudung yang dipakai.

3. Pakaian Adat Resmi

Pakaian adat resmi orang-orang Betawi dinamakan Baju Serong. Baju resmi ini tidak hanya dipakai oleh kalangan bangsawan, tetapi oleh orang-orang biasa juga. 

Ciri khas Baju Serong adalah terdiri dari kemeja putih yang merupakan dalaman dari baju luar yang dipakai.

Kemudian, ada pula kain batik dengan panjang selutut yang dikenakan di pinggang, serta jas berwarna hitam dan celana yang berwarna hitam juga. 

Pakaian ini sering digunakan dalam acara-acara adat, seperti pernikahan atau menghadiri upacara adat tertentu.

Bahasa Khas Betawi

Bahasa Suku Betawi memiliki dialek yang campur-aduk, dimana bahasa tersebut merupakan cerminan kebudayaan umumnya masyarakat Betawi. 

Banyaknya kosakata ini bisa jadi juga hasil dari perkawinan silang beberapa kebudayaan Nusantara maupun asing. 

Dari perkembangan bahasa yang ada, maka diresmikan bahasa khas Suku Betawi adalah Bahasa Indonesia dengan dialek Betawi.

Seni Musik Khas Betawi

Betawi juga memiliki musik khas tradisional. Beberapa musik khas yang dimiliki oleh orang-orang Betawi adalah gambang kromong, yang merupakan salah satu ciri khas musik orang-orang Tionghoa.

Selain alat musik tersebut, juga terdapat alat musik rebana yang merupakan alat musik yang berakar pada budaya Arab, keroncong tugu dan tanjidor. 

Jenis-jenis alat-alat musik tersebut semakin menambah nuansa keindahan seni bagi masyarakat Betawi.

Tarian Adat Suku Betawi

Tarian adat suku Betawi memiliki ciri khas perpaduan antara beberapa unsur budaya masyarakat yang terkandung di dalamnya, yakni Tari Jaipong, Tari Cokek, dan lain-lain. 

Seni Tari di daerah Jakarta pada awalnya bercorak Sunda dan Tiongkok, salah satunya adalah Tari Jaipong dengan pakaian khas penari, yakni pemain Opera Beijing.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tarian adat Betawi lebih dinamis dan memunculkan tarian baru yang dapat terlepas dari unsur budaya tarian lama.

Kuliner Khas Betawi

Orang Betawi sendiri memiliki berbagai macam makanan khas yang lezat, namun akhir-akhir kini semakin meredup. Salah satu makanan yang masih sangat populer di masyarakat saat ini adalah nasi uduk.

Nasi ini masih mudah anda ditemui di sebagian besar pelosok Jakarta, yang mana terbuat dari nasi yang dimasak dengan berbagai bahan khas agar dapat memunculkan cita rasa yang lezat.

Selain nasi uduk, makanan yang terdengar populer lagi di masyarakat adalah soto Betawi dan kerak telor. Makanan ini menjadi favorit besar di beberapa tahun yang lalu. 

Bila Anda ingin mencari makanan ini dengan mudah, Anda bisa mengunjunginya di kampung Suku Betawi, yakni di daerah-daerah cagar budaya Betawi.

Demikian berbagai macam kebudayaan Suku Betawi. Kebudayaan Suku Betawi di Jakarta terinspirasi dari sejarah yang berkembang di masa lalu. 

Banyaknya orang-orang asing dan suku-suku yang menempati wilayah Betawi membuat akulturasi antara budaya asli Betawi dengan budaya yang lain.

Ciri khas kebudayaan Betawi dengan corak yang beragam tersebut menjadikan kebudayaan Betawi mudah diingat oleh berbagai kalangan. 
(***)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top