10 Objek Wisata Menarik di Jerman yang Wajib Dikunjungi

 

Di negara Jerman banyak objek wisata yang dapat dikunjungi dan sayang untuk dilewatkan jika akan maupun berkunjung ke negara ini tak mengunjungi tempat-tempat wisata tersebut.

INDEPHEDIA.com -
Republik Federal Jerman yang dalam bahasa Jerman: Bundesrepublik Deutschland, merupakan negara berbentuk federasi di Eropa Barat. 

Negara ini memiliki posisi ekonomi dan politik yang sangat penting di Eropa maupun di dunia.

Di negara Jerman banyak objek wisata yang dapat dikunjungi dan sayang untuk dilewatkan jika akan maupun berkunjung ke negara ini tak mengunjungi tempat-tempat wisata tersebut. 

Berikut INDEPHEDIA.com kutip dan rangkum 10 tempat wisata menarik yang ada di Jerman.

1. Lindau

Lindau sebuah area yang berada di tepi Danau Constance yang terkenal dengan objek wisatanya yang banyak.

Salah satunya, Lighthouse yang berada di area dermaga danau dan Bavarian Lion Sculpture, yang merupakan pintu masuk ke Lindau. 

Masih ada lagi gedung-gedung gereja, casino, dan teater di Lindau yang wajib disambangi. Sebagai tambahan, Anda juga bisa boat trips di Danau Constance.

2. Rhine – Romantic River

Sungai Rhine adalah sungai panjang yang melintasi beberapa negara ini dimulai dari Swiss dan berakhir di North Sea, Belanda. 

Sungai Rhein mengalir sepanjang 1036.20 km. Sungai Rhine mengaliri beberapa titik di Jerman.

Biasanya, pemandangannya akan menjadi sangat cantik dan romantik di tepi sungai pada malam hari.

3. Rugen Cliffs

Tempat ini lebih dikenal dengan nama Rugia Island, berada di antara Pomeranian dan Laut Baltic. 

Area ini terkenal sebagai destinasi wisata karena pantai pasir putihnya yang cantik, landscape alami yang berbeda, serta aritektur resort yang memukau.

Objek yang paling terkenal di sini adalah Jasmund National Park dengan  tebing batu kapurnya yang dinamakan Victoria-Sicht (Victoria's View) dan  Königsstuhl (King's Chair).

4. Holstentor

Holstentor dalam bahasa Jerman artinya gerbang Holsten. Sebuah gerbang besar terbuat dari batu bata merah dengan desain Gothik di Kota Lubeck, Jerman.  

Holstentor pada kenyataannya bukan hanya sebuah gerbang, tetapi sebenarnya adalah benteng.

Benteng yang didirikan pada tahun 1464 terserbut pada awal didirikan berfungsi sebagai  gerbang kota.

Benteng ini memiliki dua menara berbentuk bundar di utara dan selatan dengan gerbang berbentuk arka. 

Kini, banguna ini berfungsi sebagai museum guna mempertahankan sejarah kota dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1987.

5. Bradenburg Gate

Bradenburg Gate simbol utama gerbang Berlin dan lambang dari penyatuan Berlin Barat dan Berlin Timur. 

Gerbang ini dibangun pada abad ke-18 Masehi sebagai gerbang masuk Kota Brandenburg an der Havel, atau yang lebih dikenal sebagai kota Brandenburg. 

Berada di paling barat kota Berlin, gerbang ini memiliki sejarah panjang sejak didirikan, khususnya dalam sejarah politik negeri ini.

6. Frauenkirche

Gereja ini telah ada sejak abad ke-11 Masehi. Namun sayangnya gereja ini habis oleh bom pada Perang Dunia II. 

Sisa-sisa puing gereja dibiarkan dan menjadi monumen Anti Perang. Setelah penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur, rakyat Jerman meminta untuk dibangun ulang. 

Akhirnya, gereja ini dibangun ulang. Pembangunannya dimulai pada tahun 1994 dan baru selesai tahun 2005.

Setalah 13 tahun di renovasi, Frauenkirche yang artinya Gereja Bunda Kita itu diresmikan. 

Peresmiannya dilakukan dengan kebaktian yang meriah pada 30 Oktober 2005 hingga 31 Oktober 2005, dan hari itu diperingati sebagai Hari Reformasi Jerman.

7. Neuschwanstein

Neuschwanstein merupakan kastil tua yang jika dibahasa Inggriskan adalah New Swanstone Castle. 

Kastil ini dibagun pada awal abad ke-19 Masehi di atas dataran setinggi 800 meter di atas permukaan laut. 

Lokasi kastil bersejarah itu tepat di kaki Pegunungan Alpen dan berbatasan dengan Austria. 

Berdiri megah dengan aritektur bergaya Neo-Romanesque, Neuschwanstein di antara hijaunya pepohonan dan padang rumput luas di bawahnya.

Menurut sang pemilik, Raja Ludwig II lokasi kastil ini sangat sempurna, seperti yang ia tuliskan di suratnya kepada Richard Wagner (komponis Jerman 1813-1883). 

”The location is one of the most beautiful to be found, holy and unapproachable, a worthy temple for the divine friend who has brought salvation and true blessing to the world”, tulisnya.

Di zaman modern seperti ini saja, Anda masih harus ‘berjuang’ untuk bisa masuk ke dalamnya. 

Karena dua hari sebelum menyambanginya, Anda harus mendaftar untuk mendapatkan tiket masuk. 

Tiket masuk baru bisa Anda terima, setibanya Anda di kastil (ada loket di downhill dekat pemeberhentian bus).

Dari sini Anda bisa jalan kaki menuju pintu masuk kastil (pastinya dengan keadaan jalan menanjak) atau naik bus lagi dengan membayar ongkos sekitar €2.60 – PP. 

Sepanjang perjalanan menuju pintu masuk taka da pemandangan kecuali pohon dan pohon. Tapi, setibanya di atas, pemandangan cantik akan tersuguh sempurna.

8. Heidelberg Old City


Sebuah kota otonom tua di Baden-Württemberg yang terkenal dengan kastil, kota tua dan universitas tua. 

Heidelberg adalah salah satu dari kota besar Jerman yang tidak hancur pada perang dunia ke-2. Bagian yang khusus dari kota ini adalah kota tua dari zaman Barok.

Di Heidelberg terdapat area pejalan kaki yang sangat terkenal karena merupakan pedestrian terpanjang di Eropa, dan di sisi kiri kanannya berdiri gedung-gedung tua yang masih berfungsi.

Selain itu, di sini juga terdapat katil yang terkenal, Heidelberger Schloss yang sisa reruntuhannya saja. 

Bangunan ini semula adalah benteng yang terletak di tempat yang strategis sebagai sebuah benteng pertahanan. 

Benteng ini di masa kemudiannya berfungsi menjadi tempat tinggal atau istana dari raja di Pfalz.

Sejak kerusakan pada tahun 1689 dan 1693 oleh karena perang perebutan takhta dari para ahli waris kerajaan Pfalz, bangunan ini hanya sebagian saja yang direstorasi. 

Pada tahun 1764 salah satu bagian dari bangunan ini kembali rusak oleh karena kebakaran yang disebabkan oleh hantaman petir. 

Reruntuhan bangunan istana ini berdiri setinggi 80 meter pada tebing gunung yang mendominasi wajah kota Heidelberg.

Di sini juga ada ALten Brucke atau Karl –Theodor. Jembatan tua ALten Brucke atau Karl –Theodor ini merupakan jembatan tertua di Jerman.

Jembatan bersejarah itu dibangun pada tahun 1248 pertama kalinya, kemudian rusak karena es di musim dingin. 

Pada tahun 1788, jembatan Karl - Theodor kembali di renovasi dan hingga kini masih berdiri megah. 

Bangunan lain yang terkenal di sini adalah beberapa gereja tua, universitas, dan juga perpustakaan. Semuanya masih dalam bentuk bangunan tua dan bersejarah.

9. Cologne Cathedral

Cologne Cathedral sebuah gereja katedral Katolik Roma di jantung kota Koln. Gedung gereja bergaya Gothic ini dibangun pada tahun 1248 memiliki bentuk yang unik. 

Desain Katedral Cologne mirip dengan Katedral Amiens dalam hal rencana tanah, gaya dan lebar proporsi tinggi dari nave tengah.

Di dalam gereja ini terdapat beberapa poin yang wajib dilihat dan diperhatikan, yaitu Altarnya yang masih berdiri megah sejak tahun 1322.

Gereja tua itu menggunakan marmer hitam, Kuil Three Kings, 5 jendela yang terbuat dari kaca patri di dinding bagian selatan, yang merupakan pemberian Raja Ludwig I of Bavaria.

10. Oktoberfest

Bagi penggemar bir datanglah ke Munich pada bulan Oktober, dan Anda akan puas minum bir selama dua minggu. 

Biasanya, festival ini digelar selama enam belas hari di daerah bernama Theresienwiese (d’Wiesn). 

Pembukaan festival ditandai pembukaan tong bir oleh Walikota München dengan mengatakan "O'zapft is!" (Bahasa Bavaria untuk "Telah dibuka!").

Menurut sejarahnya, Oktoberfest bermula dari pesta pernikahan Putra Mahkota Ludwig yang kemudian menjadi Raja Ludwig pada 12 Oktober 1810. 

Kerajaan mengelar pesta bagi rakyat dengan bir, dan sebagai penutup acara pacuan kuda diadakan bagi keluarga kerajaan. 

Bagian akhir ini kini sudah tidak ada lagi, namun korsel dan pawai ternak ditambahkan untuk memeriahkan Oktoberfest.
 
Selama festival berlangsung, bir yang disajikan di acara tersebut berbeda dengan bir yang biasanya. 

Rasa birnya lebih kuat, warnanya lebih pekat, dan disajikan dengan gelas ukuran besar (1 gelas ukuran 1 liter). 

Perhelatan tahunan ini diadakan di sebuah tenda besar dengan meja kursi kayu layaknya bar zaman dulu. 

Di acara ini hanya produsen bir lokal saja yang diperbolehkan untuk menyajikan bir, sementara produsen dari luar tidak diperbolehkan.

Sebagai peneman bir, makanan pun tersedia, dan hanya menu tradisional saja yang disajikan di sini, seperti sosis, hendl (ayam), käsespätzle (mi keju), dan sauerkraut. (WS/R-04)


Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top