Tiga Objek Wisata Unik dan Menarik Mengisi Liburan di Jambi

 

Ada tiga pilihan objek wisata unik, menarik dan asyik di Jambi untuk mengisi liburan, yaitu Kampung Organik, Kampung Radja dan Jambi Paradise.

INDEPHEDIA.com - Di Provinsi Jambi ada tiga pilihan objek wisata unik, menarik dan asyik untuk mengisi liburan.

Ketiga objek wisata itu, yakni Kampung Organik, Kampung Radja dan Jambi Paradise. Ketiga tempat ini di hari-hari tertentu ramai dikunjungi wisatawan.

Kampung Organik

Kampung Organik objek wisata yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan III RT 26 Kelurahan Palmerah Kecamatan Palmerah Kota Jambi. 

Dengan biaya masuk sebesar Rp15 ribu, pengunjung bisa melihat keasrian perkebunan organik. 

Di pintu masuk, pengunjung diberikan caping pegunungan. Sehingga pengunjung bisa merasa seperti berada di perkebunan asri.

Di sisi kanan dan kiri terdapat tanaman organik seperti kangkung, bayam, sawi, belimbing, buah naga dan lainnya. 

Semua pertanian di sini organik, menggunakan pupuk kandang. Pestisida pun alami dari daun sirsak dan pepaya. 

Semua buah dan sayur dapat dinikmati pengunjung secara gratis. Namun jika dibawa pulang pengunjung harus membayar. Untuk sayur Rp2 ribu per ikat.

Di tempat ini, selain wisata edukasi ada juga arena permainan, yaitu out bond, taman teletubies, bebek air dan lainnya. 

Untuk menikmati out bond pengunjung cukup membayar Rp25 ribu mendapatkan satu air mineral.

Sedangkan, masuk taman Teletubies membayar Rp10 ribu dan menikmati bebek air cukup membayar Rp20 ribu per orang.

Apabila Anda ingin beristirahat bisa menyewa saung seharga Rp50 ribu untuk dua jam. Pengunjung juga dapat menikmati wifi secara gratis. 

Pemandangan tampak indah dari atas arena out bond. Dari kejauhan semua kebun sayur dan buah tampak seperti karpet hijau.

Untuk ke Kampung Organik, Anda bisa berwisata kapan saja selama jam buka. Karena tempat ini buka setiap hari dari jam 7.30 hingga jam 18.00 WIB. 

Bahkan, kalau ada pengunjung yang ingin menyewa bermalam tetap akan disiapkan pihak pengelola.

Kampung Radja

Setelah Kampung Radja, objek wisata kedua di Jambi yang menarik adalah Kampung Radja. Lokasinya di Jalan Lingkar Barat 108 Simpang Rimbo Kenali Besar Jambi. 

Tempat wisata ini terbilang cukup lama di Jambi, sudah ada sejak 2006. Berbagai perubahan dan pengembangan telah dilakukan. 

Pada tahun 2017 lalu, tempat ini terpilih sebagai juara I obyek wisata bersih terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia 2017.

Biaya masuk ke objek wisata Kampung Radja ini sebesar Rp35 ribu per orang untuk Senin hingga Jumat, dan Rp45 ribu untuk Sabtu, Minggu dan hari libur nasional.

Di sini, kamu sudah bisa menikmati 10 wahana yang ada, di antaranya berenang di jasmine water park, outbound dan flying fox.

Kemudian, convoy bus, sepeda layang, flying pirates, ombang ambing, mutar-muter, bumer boat, sepeda air dan wahana airsoft gun.

Harga tiket wahana airsoft gun yang dibuka sejak 1 Desember 2017 ini sebesar Rp25 ribu per orang untuk satu kali bermain. 

Ada promo tiket gratis yang disediakan bagi yang mendapatkan rangking 1,2,3 untuk SD, SMP dan SMA. Syaratnya dengan membawa raport asli dan fotocopy-nya.

Jambi Paradise

Jambi Paradise objek wisata ketiga yang INDEPHEDIA.com tawarkan untuk Anda. Jambi Paradise berlokasi di Simpang Acai Palmerah Kota Jambi. 

Dengan tiket masuk Rp20 ribu per orang, Anda akan menemukan banyak tempat menarik untuk spot foto yang instagramable.

Di sini, ada pula wahana, seperti labirin, flying fox serta perahu untuk memberikan makanan ikan dengan lebih dekat. 

Akan sangat seru memberi pakan kepada ikan karena jumlahnya ribuan ekor. Jambi Paradise buka dari jam 8 pagi hingga jam 10 malam. 

Jika memungkinkan ada baiknya mengenakan topi, kaca mata atau tabir surya untuk melindungi kulitmu dari paparan sinar matahari langsung. Selamat berlibur! (***)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top