Emas dan Platinum Bukan Berasal dari Bumi. Kok Bisa? Ini Hasil Penelitiannya

 


INDEPHEDIA.com - Semua pasti sudah tahu jika emas logam mulia yang paling mahal dibandingkan dengan perak maupun perunggu. 

Harga emas tinggi karena untuk mendapatkannya harus menambang cukup dalam ke arah perut Bumi. 

Selama ini yang kita tahu emas sudah ada di dalam perut Bumi sejak planet ini terbentuk. 

Tapi, dalam sebuah penelitian justru menunjukkan hal sebaliknya dan cukup mengejutkan.

Disebutkan, emas dan platinum seharusnya tidak langka di Bumi karena keduanya semestinya tidak ada di planet ini sama sekali. Atau setidaknya, emas tidak seharusnya ada di kerak Bumi. 

Hal itu dikarenakan logam mulia tersebut memang bukan berasal asli dari Bumi.

Menurut analisis yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Bristol, emas berasal dari tabrakan meteorit lebih dari 200 juta tahun setelah Bumi terbentuk. 

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature itu, selama pembentukan Bumi, besi cair tenggelam ke pusat planet untuk membentuk inti.

Besi cair ini tidak memasuki perut Bumi sendirian, tapi membawa serta seluruh logam mulia. 

Hasil ini didapatkan oleh para peneliti setelah menganalisis bebatuan dari Greenland yang berusia hampir 4 miliar tahun. 

Batuan purba ini memberikan pengetahuan mengenai komposisi planet kita tak lama setelah pembentukan inti Bumi tetapi sebelum tabrakan meteorit terjadi.

Menurut pengukuran presisi tinggi dari dua isotop atau varian atom, tungsten (logam mulia lain yang juga langka) menunjukkan bahwa meteorit yang mengandung logam mulia menghantam Bumi.

Tabrakan meteorit ini kemudian melapisi Bumi dengan kandungan emas, platinum, dan unsur-unsur lainnya lama setelah rekan asli mereka menghilang ke inti planet ini. 

Setelah logam-logam mulia memasuki inti Bumi, proses geologi kemudian membentuk Benua dan memusatkan logam mulia di kantong-kantong tambang sekarang ini. (SBB.IN/*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top