Menelisik Kota Bawah Tanah Derinkuyu di Turki

 


INDEPHEDIA.com - Di dunia ini ada salah satu kota yang unik, dibangun di dalam tanah bernama Derinkuyu. Kota bawah tanah Derinkuyu (bahasa Turki) ini berarti "sumur dalam".


Derinkuyu suatu kota bawah tanah kuno yang bertingkat-tingkat, berada di Subprovinsi Derinkuyu, Provinsi Nevsehir, Turki, berjarak 29 km sebelah selatan kota Nevsehir melalui jalan raya Nigde.

Dengan kedalaman hingga 54 meter atau 177 kaki di bawah permukaan tanah, kota itu dapat menampung hingga sekitar 20.000 orang beserta hewan ternak dan bahan makanan mereka. 


Ini adalah kota bawah tanah terbesar yang telah digali, selain dari beberapa kompleks bawah tanah lainnya yang tersebar di seantero wilayah Kapadokia di Turki.

Luas kota bawah tanah Derinkuyu yang telah diekskavasi seluas 4 kilometer persegi atau 1,5 mil persegi. 


Kompleks kota bawah tanah itu tertata dengan baik dan memiliki berbagai fungsi publik tertentu, seperti galeri, ruang tinggal, kakus, ruang pertemuan dan dapur umum.

Kemudian, ada juga kapel, penjara, gudang senjata, lorong akses, sumur, serta cerobong udara khusus yang berguna saat komunitas mengadakan penggalian untuk waktu yang lama.

Di sini, diperkirakan terdapat ruang sekolah pula, yang bentuknya berupa gundukan tanah memanjang yang dikelilingi parit-parit.


Sedangkan, untuk kandang ternak letaknya selalu berada pada tingkat-tingkat teratas dari kompleks tersebut.

Derinkuyu Mulai Dibangun

Terdapat kontroversi mengenai siapakah yang pertama kali membangun kompleks kota bawah tanah tersebut. 


Beberapa ahli Turki berpendapat bahwa bangsa Hittit yang membangun tingkat pertama sebagai gudang.

Hal itu karena adanya cap-cap bangsa Hittit ditemukan penduduk setempat saat membangun pondasi rumah mereka.


Bukti tersebut dikuatkan pula dengan adanya kota Hittit kuno Göllü Dagi yang berada 20 kilometer sebelah barat daya Derinkuyu.

Menurut penelitian Departemen Kebudayaan Turki, gua-gua pertama kemungkinan mulai diperdalam pada batuan vulkanik lunak di wilayah Kapadokia. 


Pendalaman gua-gua itu dilakukan oleh bangsa Frigia (Phrygia), yaitu bagian dari bangsa Indo-Eropa kuno pada abad ke-7 hingga ke-8 SM.

Ketika pemakaian bahasa Frigia punah di zaman Romawi Kuno dan digantikan bahasa Yunani, penduduk yang telah beragama Kristen menambahkan gua-gua bawah tanah mereka dengan bangunan kapel dan prasasti berhuruf Yunani.

Kota di Derinkuyu terbentuk sepenuhnya pada masa Bizantium, yang ketika itu kerap digunakan sebagai perlindungan terhadap Muslim Arab selama peperangan Bizantium-Arab (780-1180). 


Derinkuyu terhubung dengan kota-kota bawah tanah lainnya melalui terowongan yang panjangnya bermil-mil.

Beberapa artefak yang ditemukan di pemukiman bawah tanah tersebut berasal dari Periode Bizantium Tengah, yaitu pada abad ke-5 hingga ke-10 Masehi. 


Kota-kota ini tetap dipakai oleh para penduduk asli Kristen sebagai tempat perlindungan terhadap serangan suku-suku Mongol di bawah pimpinan Timur Lenk pada abad ke-14 Masehi.

Setelah wilayah ini jatuh di bawah kekuasaan Utsmaniyah, kota-kota digunakan sebagai lubang perlindungan terhadap penguasa Muslim Turki. 


Hingga akhir abad ke-20, penduduk Kapadokia Yunani dari waktu ke waktu masih menggunakan kota bawah tanah tersebut.


Tempat ini sebagai lokasi mereka untuk melarikan diri dari penindasan oleh pihak Utsmaniyah, sampai akhirnya kota bawah tanah itu tidak ditempati lagi.

Kompleks itu ditemukan kembali pada tahun 1963, setelah warga setempat menemukan sebuah ruangan misterius di balik dinding di rumahnya. 


Penggalian selanjutnya telah membuka penemuan terhadap jaringan terowongan di kota bawah tanah tersebut.

Dibuka Untuk Umum

Situs kota bawah tanah Derinkuyu mulai dibuka untuk umum pada tahun 1969, dan 10%-15% dari keseluruhan situs saat ini dapat diakses oleh para wisatawan.

Terdapat delapan tingkat yang dibuka untuk umum, dengan 204 jumlah anak tangga yang dapat dituruni dari tingkat teratas hingga terdalam pada kompleks tersebut. 


Kemudian, selain yang dibuka untuk umum, terdapat 18-20 tingkat yang lebih dalam lagi yang tidak dibuka untuk umum. 


Walaupun demikian, diperkirakan masih banyak lagi bagian tersembunyi kota tersebut yang belum dieksplorasi.

Selain Derinkuyu, kota-kota bawah tanah lainnya yang juga terbuka untuk umum adalah Kaymakli, Özkonak, Özlüce, dan Gaziemir. 


Di seantero Provinsi Nevsehir, Turki, diperkirakan terdapat sekitar 30 kota-kota bawah tanah. (SJ.WS/ED/*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top