Budayawan Sebut Kemenpar Promosikan Budaya Indonesia langkah Tepat

 
Budayawan dan dalang, Gaura Mancacaritadipura
Dari jumlah wisatawan mancanegara dan Nusantara, sebanyak 60 persen menyaksikan kekayaan kebudayaan, 30 persen menyaksikan keindahan alam, dan 10 persen merupakan wisata pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE).

JAKARTA, INDEPHEDIA.com - Budayawan dan dalang, Gaura Mancacaritadipura menyebut, langkah Kementerian Pariwisata untuk terus mempromosikan kekayaan dan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia dinilai sudah tepat, karena tren kunjungan wisatawan masa mendatang adalah menyaksikan keunikan budaya.

"Apa yang telah dilakukan oleh Kementerian Pariwisata untuk terus memperkenalkan kekayaan budaya sebagai tujuan wisata ternyata banyak diminati wisatawan mancanegara dan lokal," ujar Gaura Mancacaritadipura saat bincang-bincang seputar pengalaman berwisata "Kenali Nusantara", di Jakarta, Sabtu (23/2/2019).

Ia menjelaskan, dari jumlah wisatawan mancanegara dan Nusantara, sebanyak 60 persen menyaksikan kekayaan kebudayaan, 30 persen menyaksikan keindahan alam, dan 10 persen merupakan wisata pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE).

Menurut Gaura, yang seorang warga keturunan Australia dan fasih menggunakan Bahasa Indonesia itu, keunikan dan ciri khas budaya yang jumlahnya ribuan di Indonesia ternyata memiliki keindahan tersendiri yang membuat banyak wisatawan berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia.

Dicontohkannya, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Situs Prasejarah Sangiran, dan lanskap budaya Bali adalah beberapa warisan budaya asli Indonesia yang hingga kini masih menjadi sasaran kunjungan wisatawan mancanegara dan lokal.

"Dampak positif dari kekayaan budaya yang dimiliki adalah pereolehan devisa nonmigas negara, selain menghidupkan perekonomian masyarakat setempat," katanya.

Hingga saat ini setidaknya ada sembilan warisan budaya tak benda Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB).

Kesembilan warisan budaya tak benda Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO tersebut adalah wayang, keris, batik, Diklat Warisan Budaya Batik dalam Kerja Sama dengan Museum Batik Pekalongan, Angklung, tari Saman, Noken (Tas khas Papua), 3 Genre Tari Tradisi Bali, serta Kerajinan Kapal Pinisi.

Ketersediaan infrastruktur yang terus ditingkatkan seperti jalur penerbangan dan kereta api, memudahkan wisatawan menggunakan transportasi, juga ikut mendorong minat wisatawan untuk mengunjungi ke sejumlah objek wisata.

Selain itu, Gaura juga menyoroti keberhasilan Kementerian Pariwisata yang menganekaragamkan destinasi wisata, dari yang sebelumnya hanya fokus ke Bali, Yogyakarta, dan Jakarta saja, tapi sekarang mengembangkan 10 objek wisata yang dikembangkan dan dipromosikan.

Kesepuluh objek wisata yang dipromosikan itu, antara lain Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Taman Wisata Candi Borobudur, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Taman Nasional Wakatobi dan Pulau Morotai. (NW/IN/R-02)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top