Wisatawan Boleh Berwisata ke Air Terjun Muaro Panco Barat, Tapi Ada Persyaratannya

 

Di lokasi ada dua aliran sungai, jalur kiri ada sekitar empat atau lima air terjun, sedangkan sungai yang jalurnya ke kanan ada belasan tingkat.

INDEPHEDIA - Air Terjun Muaro Panco Barat salah satu objek wisata alam berupa air terjun bertingkat yang berada di Desa Muaro Panco Barat, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, yang sampai sekarang masih harus menjaga tradisinya.

Perjalanan ke lokasi air terjun ini sekitar 6 jam dari Jalan Lintas Bangko Kerinci, Jambi. Air terjun di sini tak hanya satu tempat, namun ada beberapa tempat yang semuanya bisa dijangkau. Di lokasi ada dua aliran sungai, jalur kiri ada sekitar empat atau lima air terjun, sedangkan sungai yang jalurnya ke kanan ada belasan tingkat.

Kepala Dinas Parawisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Merangin, Dedi Damartias mengatakan, objek wisata di Desa Muaro Panco memang memiliki aturan tersendiri. Menurutnya, tempat wisata yang satu ini memang sedikit beda dengan wisata yang lain.

Masih kentalnya adat istiadat di sana membuat wisawatan tak sembarangan masuk. Para pengunjung boleh saja pergi menuju lokasi air terjun bertingkat ini jika mereka telah diberikan izin oleh pemuka setempat.

Uniknya lagi, lokasi wisata itu sama sekali tak terpengaruh dengan kebudayaan luar. Tentu hal ini memiliki tujuan untuk menjaga budaya dan keagamaan masyarakatnya. Karena itu, masih banyak wisatawan yang belum mengetahui keberadaan air terjun ini sehingga kealamiannya masih terjaga.

Sementara, Kepala Desa Muaro Panco Barat, Halip Mawardi mengatakan, wisata air terjun di desanya indah dan airnya dingin. Tapi, wisatawan tidak boleh asal menjamahya. Sebab, masyarakat di sekitar lokasi wisata ini memegang teguh adat istiadat yang berbunyi adat bersendi sarak, sarak bersendi kitabullah.

Ia menyebutkan, air terjun yang terletak di desanya sangat tinggi dan bertingkat. Air terjunnya bertingkat kurang lebih 20 tingkat dan tingginya sekitar 15 meter per tingkat air terjun.

Meskipun ada larangannya, ia menegaskan bagi wisatawan yang penasaran boleh menelusuri air terjun. Namun, harus izin tokoh atau perangkat desa dahulu. Selain itu, menelusuri wisata ini nantinya akan didampingi warga setempat sekitar lokasi wisata.

”Kalau mau ke air terjun tidak dibolehkan orang pacaran dan berpasang-pasangan. Hanya bisa perempuan sesama perempuan dan laki-laki sesama laki laki,” katanya. (***)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top