Promosi Wisata, Paviliun Indonesia di ITB Berlin Tampilkan Teknologi Digital

 

Indonesia, selain mempunyai kekuatan budaya dan alam juga budaya modernitas yang tidak kalah dengan kota kosmopolitan lainnya di dunia.

JERMAN, INDEPHEDIA.com - Pada pameran pariwisata terbesar di dunia ITB Berlin, yang berlangsung dari 6 hingga 10 Maret 2019, Paviliun Indonesia menampilkan teknologi digital

Teknologi digital itu, mulai dari penampilan video LED wall yang memantulkan tulisan Wonderful Indonesia serta virtual reality dan photo booth menampilan 90 derajat photo.

"Segala teknologi digital yang digunakan pavilion Indonesia di ITB Berlin 2019 bertujuan untuk memberikan gambaran yang mendekati realitas agar pengunjung semakin penasaran dan tertarik untuk datang ke destinasi aslinya," ujar Asisten Deputi Pemasaran 2 Wilayah Eropa, Agustini Rahayu, Minggu (10/3/2019).

Dikatakannya, teknologi digital ini merupakan mendukung aktivitas promosi, tidak akan pernah menggantikan pengalaman mengeksplorasi destinasi wisata sebagaimana aslinya.

Menurutnya, dengan teknologi digital ini, pihaknya bermaksud menjaring minat segala jenis segmen usia wisatawan Eropa, termasuk milenial Eropa, agar calon wisatawan terinfo bahwa Indonesia, selain mempunyai kekuatan budaya dan alam juga budaya modernitas yang tidak kalah dengan kota kosmopolitan lainnya di dunia.

Sementara, panitia penyelenggara ITB Berlin, David Ruetz mengatakan, realitas virtual menawarkan peluang besar untuk mengalami pameran dagang. Jerman adalah pemimpin dunia dalam siklus pariwisata.

“Ada banyak stasiun sepanjang perjalanan pengunjung perdagangan di mana teknologi digital dapat diimplementasikan secara bermakna. Mulai dari persiapan pameran dagang dan navigasi di pameran hingga tindak lanjut," jelasnya. (NW.IN/PW)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top