Cara Menghemat Baterai Handphone dalam Perjalanan

 


INDEPHEDIA.com - Ketika kamu dalam perjalanan, entah itu berwisata, mudik Lebaran maupun ke suatu tempat yang agak jauh, hal yang musti disiasati bagaimana caranya baterai smartphone kamu tetap terisi.

Sebenarnya perangkat baterai portabel (powerbank) bisa jadi penyelamat ketika kamu sedang berada diluar rumah. 

Namun, terlalu sering menggunakan powerbank sebenarnya justru dapat membuat daya tahan baterai smartphone berkurang.

Untuk itu, tidak ada salahnya kamu mengurangi konsumsi daya secara manual dengan tips menghemat baterai smartphone yang INDEPHEDIA.com rangkum berikut.

1. Aktifkan mode hemat daya

Banyak vendor ponsel yang telah menyediakan fitur hemat daya agar pemakaiannya tidak boros. 

Fitur tersebut untuk mencegah aplikasi memperbarui diri, meredupkan layar, menonaktifkan animasi layar dan menonaktifkan getaran.

Secara default, mode ini biasanya menyala saat tingkat daya baterai kamu berada di angka 20 persen. 

Semakin cepat ponsel kamu beralih ke mode hemat daya makin lama baterai akan bertahan. 

2. Kurangi kecerahan layar atau gunakan kecerahan otomatis

Jika kamu menyukai tampilan warna-warni di smartphone sebetulnya ini musuh besar baterai. 

Dibandingkan dengan komponen ponsel yang lain, layar paling banyak menghabiskan daya pakai baterai.

Sebagian besar ponsel memiliki fitur mode pengaturan kecerahan secara otomatis.

Fitur ini yang menyesuaikan kecerahan layar agar sesuai dengan tingkat pencahayaan di sekitar. 

Mode ini menggunakan daya yang lebih sedikit, dan cara ini juga lebih praktis daripada harus mengubah kecerahan layar sampai ke setelan terendah.

3. Matikan notifikasi tak penting

Sepertinya hampir semua aplikasi saat ini membutuhkan internet untuk pembaruan informasi. 

Saat notifikasi masuk akan membuat layar ponsel kamu menyala, hal ini akan mengkonsumsi energi.

Kamu mungkin tidak ingin mematikan notifikasi untuk pesan teks terbaru atau panggilan tak terjawab.

Namun, mematikan pemberitahuan yang berlebihan akan membantu baterai kamu bertahan sedikit lebih lama.

4. Pilih opsi kunci otomatis paling singkat

Dalam menu pengaturan tampilan pada ponsel, kamu dapat menemukan opsi "Tidur" atau yang serupa ("Kunci Otomatis" untuk iPhone). 

Pengaturan ini mengatur berapa lama layar ponsel kamu akan tetap menyala pada saat ponsel dibuka.

Untuk menghemat daya, pilih opsi batas waktu terpendek. Untuk penghematan bila perlu pilih waktu yang paling terpendek.

Pada kebanyakan ponsel Android, minimum adalah 10 detik, sementara iPhone minimum yang bisa diatur adalah 30 detik.

5. Jangan biarkan aplikasi berjalan di latar belakang

Kemampuan Multitasking atau menjalankan lebih dari satu aplikasi adalah fitur smartphone yang hebat saat ini. 

Sayangnya, fitur ini juga dapat membakar banyak energi, lantaran setiap aplikasi yang kamu gunakan menggunakan sebagian siklus prosesor di ponsel kamu.

Beberapa aplikasi sangat berat dalam hal pemakaian baterai. Karenanya matikan aplikasi yang sebenarnya tidak kamu gunakan.

Dengan mematikan aplikasi kamu dapat mengurangi beban kerja CPU secara drastis dan mengurangi konsumsi daya.

Di Android, ketuk tombol multitasking - biasanya yang paling kanan dari ketiga ikon di bagian bawah layar -- atau kamu dapat menggesek aplikasi untuk menutupnya. 

Di iOS, ketuk dua kali tombol Home sehingga layar multitasking muncul, lalu gesek ke atas untuk menutup aplikasi.

Baik iOS dan Android kini memiliki monitor baterai, jadi kamu dapat memeriksa dengan tepat dan mudah berapa banyak masing-masing aplikasi menggunakan daya. 

Kemudian, kamu dapat mencopot pemasangan aplikasi atau memastikan kamu berhenti menggunakan aplikasi tersebut saat tidak menggunakannya.

6. Jangan gunakan getar

Apabila kamu lebih suka membuat ponsel Anda memberi tahu tentang panggilan masuk dengan bergetar daripada nada dering ini juga bisa mengurangi isi baterai handphone kamu.

Mode getar ternyata memakan daya lebih banyak daya daripada menggunakan mode nada dering.

Sebab, nada dering hanya membutuhkan selaput mungil di speaker ponsel untuk menghasilkan suara. 

Sebaliknya, mode getaran membutuhkan lebih banyak daya untuk membuat seluruh ponsel bergetar.

Jika kamu tidak ingin diganggu dengan suara, pertimbangkan untuk mematikan semua notifikasi. 

Letakkan ponsel di jangkauan penglihatan sehingga kamu dapat melihat saat ada panggilan baru.

7. Matikan Bluetooth

Saat ini banyak orang yang suka menggunakan Bluetooth untuk headset handsfree, speaker nirkabel atau pelacak kebugaran. 

Namun, bila kamu tidak benar-benar memerlukannya, lebih baik mematikan Bluetooth untuk memperpanjang masa pakai baterai ponsel kamu.

8. Matikan Wi-Fi

Seperti Bluetooth, Wi-Fi ponsel kamu adalah saluran pembuangan baterai yang serius dan perlu disiasati.

Meskipun kadang-kadang kamu perlu menggunakan koneksi Wi-Fi di rumah, kantor atau tempat lain untuk akses internet dan layanan data lainnya.

9. Matikan layanan lokasi dan GPS

Pengisap baterai besar lainnya adalah aplikasi yang menggunakan data GPS dan Wi-Fi untuk memantau lokasi. 

Sebagai pengguna, kamu dapat menonaktifkan akses aplikasi ke layanan lokasi tersebut. 

Caranya, di Setelan>Lokasi, kamu dapat memilih "akurasi tinggi" saat kamu memerlukannya, atau "hemat baterai" bila tidak.

Kamu juga sebaiknya lebih bijak mengizinkan untuk mengakses setiap aplikasi yang ada di handphone kamu. 

Pemberian terlalu banyak izin ke aplikasi yang tidak pernah kamu gunakan akan menghabiskan baterai kamu tanpa keuntungan.

10. Atur pemberitahuan email

Terus menerus memeriksa ponsel untuk mengetahui apakah ada email baru merupakan pemborosan daya. 

Kamu dapat mengubah setelan email di ponsel atau mengubah kebisaanmu yang sering memeriksa email di ponsel dengan jarang-jarang melakukannya. (SBB.IN/*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top