-->

Pengertian, Istilah, Ciri dan Bentuk Mitologi

 
Adapun ciri-ciri dari mitologi, antara lain disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut, berkisah tentang dewa-dewi atau makhluk gaib, berasal dari sebuah kebudayaan pada masa prasejarah, terdapat nilai kehidupan dan pesan moral serta sebuah cerita yang dianggap suci dan mistis.



INDEPHEDIA.com - Secara etimologi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mitologi berarti ilmu tentang bentuk sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci. 

Konsepsi dan dongeng-dongeng dalam mitologi itu mengenai kehidupan dewa-dewi dan makhluk halus dalam suatu kebudayaan. 

Dalam perkembangannya di tengah masyarakat, selain menceritakan kehidupan dewa dan makhluk halus, mitologi dapat berupa cerita rakyat, asal-usul sesuatu dan gejala-gejala alam yang dialami.

Adapun ciri-ciri dari mitologi, antara lain disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut, berkisah tentang dewa-dewi atau makhluk gaib. 

Ciri lainnya, mitologi berasal dari sebuah kebudayaan pada masa prasejarah, terdapat nilai kehidupan dan pesan moral serta sebuah cerita yang dianggap suci dan mistis.

Ada beberapa mitologi, di antaranya Mitologi Yunani, Mitologi Melayu, Mitologi barat, Mitologi timur dan lainnya. 

Secara umum, mitologi dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni mitos, legenda dan cerita rakyat.

Selain itu, istilah "mitologi" dapat juga berarti kajian tentang mitos (misalnya mitologi perbandingan), maupun sebuah himpunan atau koleksi mitos-mitos. 

Dalam folkloristika, suatu mitos adalah kisah suci yang biasanya menjelaskan bagaimana dunia maupun manusia dapat terbentuk seperti sekarang ini.

Walaupun dalam pengertian yang sangat luas, istilah tersebut dapat mengacu kepada cerita tradisional.

Mitologi terkait dekat dengan legenda maupun cerita rakyat. Mitologi dapat mencakup kisah penciptaan dunia sampai asal mula suatu bangsa. 

Tidak seperti mitologi, pada cerita rakyat, waktu dan tempat tidak spesifik dan ceritanya tidak dianggap sebagai kisah suci yang dipercaya kebenarannya. 

Sedangkan, pada legenda, pelaku-pelakunya adalah manusia dan meskipun kejadiannya dianggap benar-benar terjadi.

Legenda dapat mengandung kisah makhluk supranatural (dewa, setan dan sebagainya) dan kejadian luar biasa (kutukan, keajaiban dan seterusnya) seperti pada mitologi. 

Biasanya, latar pada legenda adalah masa-masa pada saat manusia sudah ada dan dikaitkan dengan sejarah dan asal mula suatu tempat. (MT/IN/AS)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top