Kerajaan Sriwijaya Serang Kesultanan Perlak, Begini Kisahnya

 


INDEPHEDIA.com - Kerajaan Sriwijaya pernah menyerang Kesultanan Perlak (Peureulak) Pesisir dan Pedalaman yang berkuasa di sekitar wilayah Peureulak, Aceh Timur, Aceh.

Tujuan Kerajaan atau Kedatuan Sriwijaya menyerang Kesultanan Peureulak Pesisir dan Pedalaman ini di antaranya untuk memperluas wilayah kekuasaanya.

Penyerangan pertama yang terjadi pada tahun 986 Masehi itu mendapat perlawanan dari Kesultanan Peureulak Pesisir. 

Peperangan hebat yang melibatkan pasukan dari kedua kerajaan ini pun pecah hingga menimbulkan korban jiwa. 

Dalam perang ini, Sultan Peureulak Pesisir, Sultan Alaiddin Syad Maulana Mahmud Syah, gugur dalam peperangan.

Setelah Sultan Peureulak Pesisir gugur, wilayah Kesultanan Perlak secara keseluruhan dikuasai oleh Sultan Peureulak Pedalaman. 

Keberadaan pasukan Sriwijaya di wilayah Peureulak, segera direspon oleh Sultan Malik Ibrahim Syah (Sultan Peureulak Pedalaman). 

Dengan mengobarkan semangat rakyatnya, Sultan Peureulak Pedalaman melawan pasukan Kerajaan Sriwijaya.

Perang besar antara Kesultanan Peureulak dengan Sriwijaya terjadi selama bertahun-tahun dan baru berakhir pada tahun 1006 Masehi.

Ketika itu, pasukan Sriwijaya memutuskan mundur dari pertempuran untuk bersiap menghadapi serangan Raja Dharmawangsa dari Kerajaan Medang di Pulau Jawa. 

Dengan berakhirnya perang antara Kesultanan Peureulak dan Sriwijaya, situasi di wilayah Peureulak kondusif.

Sejak saat itu, secara keseluruhan wilayah Peureulak dipimpin keturunan Sultan Malik Ibrahim Syah yang berasal dari golongan Sunni. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top