Had Lampung, Aksara Tradisional Indonesia di Selatan Pulau Sumatera

 


INDEPHEDIA.com - Aksara Lampung atau Had Lampung merupakan aksara tradisional Indonesia yang berkembang di selatan Pulau Sumatera. 

Kerabat paling dekat dari tulisan masyarakat suku Lampung ini, yakni rumpun Surat Ulu, seperti aksara Rejang dan aksara Incung. 

Aksara jenis ini pernah digunakan oleh masyarakat di Rawas, Lintang, Ogan, Lakitan (di Sumatera Selatan), Pasemah, Lembak (di Sumatera Selatan dan Bengkulu) dan Serawai (di Bengkulu).

Rumpun aksara tersebut memiliki ciri khas, yakni bentuknya berupa goretan patah-patah atau lengkung dan tidak memiliki pasangan. 

Selain itu, aksaranya lebih sederhana ketimbang keturunan aksara Kawi lainnya, seperti Jawa dan Bali.

Turunan Aksara Brahmi

Berdasarkan studi perbandingan bentuk aksara-aksara Nusantara, aksara Lampung (Had Lampung) salah satu turunan aksara Brahmi melalui perantara aksara Kawi.

Studi perbandingan ini pertama kali dijabarkan oleh Holle, K F (1882) dalam "Tabel van oud-en nieuw-Indische alphabetten". Bijdrage tot de palaeographie van Nederlandsch-Indie. Batavia: W. Bruining. 

Kemudian, Kern, H (1882) dalam "Eene bijdgrade tot de paleographie van Nederlansch-Indie". Bijdrage tot de Taal-Land-en Volkenkunde van Nederlandsch-indie. S' Gravenhage: Martinus Nijhoff.

Rumpun aksara Brahmi adalah rumpun aksara abugida yang diturunkan dari aksara Brahmi dari India Kuno. 

Aksara-aksara dari rumpun ini digunakan di Asia Selatan, Asia Tenggara, sebagian Asia Tengah dan Timur.

Unsur, Cara Penulisan dan Membaca Aksara Lampung

Arah penulisan dan membaca Had Lampung dari kiri ke kanan, dengan jumlah huruf induk sebanyak 20 buah.

Ke dua puluh huruf induk pada Had Lampung itu, yakni Ka–Ga–Nga–Pa–Ba–Ma–Ta–Da–Na–Ca–Ja–Nya–Ya–A –La–Ra–Sa–Wa–Ha–Gha. 

Aksara Lampung, sistem tulisan abugida yang terdiri dari tiga macam unsur, yaitu kelabai surat (19 aksara dasar), benah surat (12 diakritik) dan tanda baca. 

Abugida atau disebut juga alfasilabis, merupakan aksara segmental yang didasarkan pada konsonan dengan notasi vokal yang diwajibkan tetapi bersifat sekunder. 

Hal ini berbeda dengan alfabet yang vokalnya memiliki status sama dengan konsonan serta abjad yang penandaan vokalnya tidak ada atau manasuka (opsional). 

Keluarga aksara Brahmi yang banyak digunakan, antara lain di Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk dalam jenis aksara abugida.

Seperti aksara Brahmi lainnya, setiap konsonan Had Lampung merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren yang dapat diubah dengan pemberian diakritik tertentu. 

Sementara, macam tulisan Had Lampung fonetik berjenis suku kata yang merupakan huruf hidup seperti dalam huruf Arab. 

Jenis suku kata dalam tulisan Had Lampung menggunakan tanda-tanda fathah di baris atas dan tanda-tanda kasrah di baris bawah. 

Tapi, dalam penulisannya tidak menggunakan tanda dammah di baris depan, melainkan menggunakan tanda di belakang. Masing-masing tanda mempunyai nama tersendiri.

Dilihat dari cara penulisannya, Had Lampung dipengaruhi dua unsur, yaitu aksara Pallawa dan huruf Arab. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top