Kerajaan Lamuri Menurut Sumber Asing dan Hikayat

 
Sumber Foto: Wikipedia

INDEPHEDIA.com - Kerajaan Lamuri salah satu kerajaan yang pusat kerajaannya diidentifikasikan berada di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, sekarang.

Kerajaan ini diperkirakan telah ada sejak pertengahan abad ke-IX Masehi atau sekitar tahun 900-an, lebih dulu muncul sebelum berdirinya Kesultanan Aceh Darussalam. 

Keberadaan Kerajaan Lamuri secara umum didasarkan pada berita-berita dari luar, seperti oleh para pedagang dan pelaut asing yang berasal dari China, Arab dan India sebelum tahun 1500 Masehi. 

Di samping itu, adanya kerajaan ini yang dapat dijadikan rujukan berasal dari sejumlah sumber lokal, seperti Hikayat Melayu dan Hikayat Atjeh. 

Sumber asing menyebut nama kerajaan yang mendahului Aceh ini dengan beberapa sebutan, yakni "Lamuri", "Ramni", "Lambri", "Lan-li" dan "Lan-wu-li". 

Penulis Tionghoa Zhao Rugua (1225) menyebut, "Lan-wu-li" setiap tahun mengirim upeti ke "San-fo-chi" (Sriwijaya). 

Sementara, dalam kitab Nagarakertagama (1365) menyebutkan, "Lamuri" di antara daerah yang oleh Majapahit diaku sebagai bawahannya. 

Penulis Portugis, Tome Pires, dalam Suma Oriental-nya mencatat bahwa Lamuri tunduk kepada raja Aceh.

Hikayat Melayu menyebut, Lamuri daerah kedua di Pulau Sumatera yang diislamkan oleh Syaikh Ismail, sebelum ia mengislamkan Kesultanan Samudera Pasai, salah satu kerajaan Islam di Aceh.

Sumber-sumber berita dari pedagang Arab menyampaikan jika Lamuri tempat pertama kali yang disinggahi oleh oleh pedagang-pedagang dan pelaut-pelaut yang datang dari India dan Arab. 

Ajaran Islam telah dibawa sekaligus oleh para pendatang tersebut ke Lamuri sehingga banyak warga setempat yang kemudian beragama Islam. 

Berdasarkan analisis W. P. Groeneveldt, pada tahun 1416 semua rakyat di Lamuri telah memeluk Islam.

Karena minimnya sumber hingga peninggalan sejarah yang dapat dibuktikan, beberapa sumber memiliki pendapat masing-masing dan masih memperdebatkan mengenai letak Kerajaan Lamuri ini.

T. Iskandar dalam disertasinya De Hikayat Atjeh (1958), memperkirakan Lamuri berada di tepi laut (pantai), tepatnya berada di dekat Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. 

Sementara, H. M. Zainuddin, salah seorang peminat sejarah Aceh, menyebutkan bahwa Lamuri terletak di Aceh Besar dekat dengan Indrapatra, yang kini berada di Kampung Lamnga. 

Peminat sejarah Aceh lainnya, M. Junus Jamil, menyebutkan bahwa Lamuri terletak di dekat Kampung Lam Krak di Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Penulis Portugis, Tome Pires, menyebut letak Kesultanan Lamuri di antara Kesultanan Aceh Darusalam dan wilayah Biheue. Artinya, wilayah Kesultanan Lamuri meluas dari pantai hingga ke daerah pedalaman. 

Semasanya, Kerajaan Sriwijaya telah menjadi sebuah kerajaan yang menguasai dan memiliki banyak daerah taklukan. 

Pada tahun 943, Kerajaan Sriwijaya menaklukkan Kerajaan Lamuri hingga berada di bawah kekuasaannya. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top