Jejak Leluhur Polinesia: Orang Austronesia

 
Polinesia Perancis (Sumber Foto: Pxfuel)

INDEPHEDIA.com - Polynesia merupakan subwilayah dari Oseania, sejumlah kepulauan yang terletak di Samudera Pasifik dan sekitarnya. 

Subwilayah Oseania itu terdiri dari ribuan pulau yang terpencar di sepanjang Samudera Pasifik bagian tengah hingga selatan. 

Penduduk pribumi yang tinggal di pulau-pulau di Kepulauan Polinesia disebut sebagai orang Polinesia. 

Di kehidupan masyarakatnya, mereka memiliki banyak kesamaan umum, seperti kedekatan bahasa, praktik budaya dan kepercayaan tradisionalnya.

Mereka, seperti juga orang Melanesia dan Micronesia, sistem kekerabatannya matrilineal dan matrilokal, seperti orang Minangkabau, Kerinci dan atau Melayu. 

Leluhur Polinesia Orang Austronesia

Orang Polinesia merupakan bagian dari orang Austronesia asli Kepulauan Polinesia yang menuturkan bahasa-bahasa Polinesia.

Berbagai tuturan bahasa Polinesia itu, sebuah cabang dari subkeluarga Oseanik dari rumpun bahasa Austronesia. 

Orang Polinesia asli di Selandia Baru (negara terbesar di Polinesia) dan Hawaii menjadi minoritas besar di tanah air mereka. 

Orang Polinesia, termasuk Samoa, Tonga, Niue, Māori Kepulauan Cook, Mā'ohi Tahiti, Māoli Hawaii, Marquesa, dan Māori Selandia Baru, bagian dari bangsa Austronesia. 

Mereka memiliki asal-usul yang sama sebagai masyarakat adat Asia Tenggara, terutama Taiwan, Filipina, Malaysia, Indonesia dan bahkan Madagaskar. 

Asal-usul tersebut didukung oleh genetik, bahasa dan bukti-bukti arkeologi yang ditemukan di Kepulauan Polinesia. 

Berdasarkan data linguistik, genetik, dan arkeologi, para ilmuwan percaya bahwa nenek moyang orang Polinesia berasal dari Taiwan, dan mungkin pantai selatan Tiongkok di dekatnya. 

Dari sana, mereka konon melakukan perjalanan ke selatan menuju Filipina dan selanjutnya ke New Guinea dan Kepulauan Bismarck, di mana mereka berbaur dengan penduduk setempat. 

Sekitar tahun 1300 SM, budaya baru telah berkembang, Lapita, yang sebagian dikenal karena tembikarnya yang khas.

Keturunan langsung orang Polinesia ini dengan cepat menyebar ke arah timur, pertama ke Kepulauan Solomon. 

Kemudian, mereka menuju ke Vanuatu yang tidak berpenghuni, Kaledonia Baru, Fiji dan tempat lainnya. 

Disebutkan, suku Lapita adalah suku pertama yang masuk ke daerah terpencil di Oseania. Di abad ke-9 Sebelum Masehi (SM), suku Lapita telah mencapai Tonga dan Samoa. 

Meskipun garis waktu pastinya telah lama diperdebatkan, tampaknya gelombang besar ekspansi Polinesia dimulai sekitar tahun 900 atau 950 Masehi. 

Para penjelajah, juga disebut pencari jalan, dengan cepat menemukan Kepulauan Cook, Society, termasuk Tahiti, Marquesas dan Hawaii. 

Sekitar tahun 1250, ketika mereka mencapai Selandia Baru, mereka telah menjelajahi setidaknya 10 juta mil persegi Samudera Pasifik dan menemukan lebih dari 1.000 pulau.

Bahkan, penelitian menunjukkan mereka sudah mendarat di benua Amerika berabad-abad sebelum Columbus. 

Pelayaran Polinesia, —yang disebut pelaut ulung, berlayar tanpa kompas atau instrumen bahari lainnya. 

Tapi, dengan membaca bintang, ombak, arus, awan dan lainnya mereka berhasil melintasi wilayah luas dan mengarungi samudera. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top