Ini Dia 5 Bencana Berdampak ke Sektor Pariwisata di Indonesia

 
Gunung Anak Krakatau erupsi menimbulkan gelombang tsunami di Selat Sunda.

JAKARTA, INDEPHEDIA.com - Sepanjang tahun 2010-2018, tercatat sejumlah bencana mempengaruhi industri pariwisata di Indonesia. Bencana seperti erupsi Gunung Agung Bali menyebabkan kerugian hingga Rpp 11 triliun di sektor pariwisata di daerah ini.

"Industri pariwisata sangat rentan terhadap bencana, apabila tidak dikelola dengan baik, dampaknya akan mempengaruhi ekosistem pariwisata dan pencapaian target kinerja pariwisata," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan pers, Rabu (16/1/2019).

Menurutnya, mitigasi bencana harus ditempatkan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan sektor pariwisata. Mitigasi dan pengurangan risiko bencana hendaknya ditempatkan sebagai investasi dalam pembangunan pariwisata itu sendiri.

BNPB merangkum sejumlah bencana dan berdampak pada sektor pariwisata. Berikut catatan BNPB tentang bencana yang terjadi di Indonesia.

1. Erupsi Gunung Merapi

Peristiwa erupsi Gunung Merapi tahun 2010, telah mengakibatkan penurunan jumlah kunjungan wisatawan di beberapa obyek wisata di Yogyakarta dan Jawa Tengah mencapai hampir 50 persen.

2. Kebakaran Hutan dan Lahan (Kerhutla)


Bencana kebakaran hutan dan lahan pada Agustus hingga September 2015 menyebabkan 13 bandara tidak bisa beroperasi karena jarak pandang pendek dan membahayakan penerbangan. Bandara harus tutup, berbagai event internasional ditunda, pariwisata betul-betul tertekan. Industri airline, hotel, restoran, tour and travel, obyek wisata dan ekonomi yang di-drive oleh sektor ini pun terganggu.

3. Erupsi Gunung Agung

Erupsi Gunung Agung di Bali tahun 2017 menyebabkan 1 juta wisatawan berkurang dan kerugian mencapai Rp 11 trilyun di sektor pariwisata. Penerbangan dari dan menuju ke Bali dibatalkan karena efek penutupan bandara.

4. Gempa Lombok


Gempa Lombok yang beruntun pada tahun 2018 menyebabkan 100.000 wisatawan berkurang dan kerugian Rp 1,4 triliun di sektor pariwisata.

5. Tsunami Selat Sunda


Pasca gelombang tsunami di Selat Sunda pada Sabtu malam, 22 Desember 2018 menyebabkan kerugian ekonomi hingga ratusan miliar di sektor pariwisata. Sebelum dilanda tsunami, tingkat hunian atau okupansi hotel dan penginapan di kawasan wisata Anyer, Carita, dan Tanjung Lesung mencapai 80–90 persen. Bencana menyebabkan efek domino berupa pembatalan kunjungan wisatawan hingga 10 persen. (***)
Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top