Sejarah dan Kebudayaan Suku Papua

 
Suku Huli, Papua

INDEPHEDIA.com - Suku Papua merupakan kelompok suku yang mendiami pulau yang terletak di bagian paling timur Indonesia. 

Sebelumnya, Papua disebut Irian Barat atau Irian Jaya. Di sana terdapat banyak Suku Papua yang beragam. Ada ratusan suku ada di pulau ini.

Dari sekian banyak suku di daerah ini, tidak sedikit dari suku tersebut masih primitif dan memegang erat adat istiadat nenek moyang mereka sampai sekarang. 

Seperti Suku Asmat, Suku Amungme, Suku Asmat mungkin familiar di telinga Anda dan merujuk ke Papua.

Di samping terdapat banyak suku yang mendiami Pulau Papua, daerah ini juga terkenal dengan kekayaan alam yang terpendam di dalamnya. 

Banyak mata di dunia yang tertarik dengan pulau ini. Bukan hanya sumber daya alamnya yang melimpah saja, namun juga keindahan alamnya yang mempesona.

Sejarah Suku Bangsa di Papua

Beberapa sumber menyebut sejarah suku-suku di Papua. Menurut sumber itu, manusia pertama yang bermigrasi ke Papua lebih dari 45 ribu tahun yang lalu. 

Saat ini, populasi suku-suku di papua lebih dari 3 juta jiwa. Sebagian dari mereka tinggal di dataran tinggi. 

Berikut INDEPHEDIA.com mencatat beberapa suku yang mendiami Pulau Papua.

1. Suku Dani

Suku Dani salah satu dari sekian banyaknya Suku Papua yang mendiami di daerah pegunungan serta mendiami keseluruhan Kabupaten Jayawijaya. Banyak orang mengenal Suku Dani mendiami suatu wilayah di Lembah Baliem.

Di tempat itu terkenal dengan petani yang terampil dan sudah menggunakan perkakas seperti kapak batu, pisau yang dibuat dari tulang binatang, bambu dan kayu galian yang terkenal kuat dan berat.

Suku Dani masih banyak mengenakan koteka atau penutup kemaluan pria. Sedangkan untuk wanita mengenakan pakaian wah yang terbuat dari rumput atau serat. Mereka tinggalnya di rumah honai.

Upacara besar serta keagamaan dan perang masih dilaksanakan Suku Dani. Suku ini pertama kali diketahui di Lembah Baliem sekitar ratusan tahun yang lalu.

2. Suku Asmat

Suku terbesar dan paling terkenal di antara sekian banyaknya suku di Papua adalah Suku Asmat. 

Salah satu hal yang membuat Suku Asmat cukup terkenal adalah hasil ukiran kayunya yang sangat khas. 

Beberapa motif seringkali menjadi tema utama dalam hal membuat ukiran ini. Biasanya, Suku Asmat mengambil tema nenek moyang mereka atau biasa disebut mbis. 

Bagi Suku Asmat, seni ukir merupakan perwujudan dari mereka melakukan ritual untuk mengenang arwah leluhurnya. Sering kali ditemui motif yang menyerupai perahu. 

Mereka percaya simbol perahu arwah yang membawa nenek moyang mereka di alam kematian.

3. Suku Huli

Suku Huli juga salah satu suku terbesar Suku Papua. Mereka melukis wajah mereka dengan warna kuning, merah dan putih. 

Selain itu, mereka juga terkenal dengan tradisi mereka yang membuat wig dari rambut mereka sendiri.

Alat seperti kapak dengan cakar juga tak ketinggalan melengkapi mereka agar menambah kesan menakutkan. 

Kesimpulannya, banyak sekali suku yang mendiami pulau papua ini. Sebagian dari mereka memiliki keunikan tersendiri daripada suku lainnya.

Sebagai warga Indonesia kita harus bangga dengan Pulau Papua yang menyimpan kekayaan alam Indonesia serta wilayahnya yang indah bak surga dunia. 

Kita juga harus bangga dan menghormati saudara kita yang ada di pedalaman dan di daerah yang terisolir.

4. Suku Muyu

Suku Muyu Adalah salah satu suku asli papua yang hidup dan berkembang di Kabupaten Boven Digoel. 

Nenek moyang Suku Muyu dulunya tinggal di daerah sekitar Sungai Muyu yang terletak di sebelah timur laut Merauke. 

Uniknya lagi, beberapa anthropologist menyebut Suku Muyu adalah Primitive Capitalists.

Suku Muyu dianggap sebagai suku pedalaman yang pintar. Mereka menduduki posisi penting dalam struktur birokrasi Boven Digoel. 

Dari 1800 pegawai negeri sipil (PNS) di daerah ini, sekitar 45 persennya adalah dari Suku Muyu.

Suku Muyu terkenal hemat, pekerja keras dan sangat menghargai pendidikan. Mereka menyebut dirinya sendiri dengan istilah Kati. Maknanya adalah manusia yang sesungguhnya.

5. Suku Amungme

Suku Amungme memiliki 13,000 orang dan tinggal di dataran tinggi papua. Salah satu Suku Papua ini memiliki cara yang sangat unik. 

Mereka menjalankan pertanian yang berpindah serta melakukan kegiatan dengan berburu dan mengumpul.

Suku Amungme sangat terikat dengan tanah leluhur mereka. Mereka menganggap sekitar gunung adalah tempat yang suci. 

Gunung yang dijadikan penambangan emas oleh PT. Freeport merupakan gunung suci yang sangat di agung-agungkan. 

Masyarakat Suku Amungme menyebut gunung yang memiliki tambang emas tersebut dengan nama Nemang Kawi.

Nemang artinya panah dan kawi artinya suci, jadi Nawang Kawi adalah panah yang suci atau dengan makna bebas perang atau perdamaian. Wilayah Suku Amungme disebut Amungsa.

6. Suku Korowai

Suku Korowai ini mendiami area luas di dataran rendah di selatan pegunungan Jayawijaya. Daerah itu membentuk rawa, hutan mangrove dan lahan basah. 

Suku Korowai memiliki kepercayaan bahwa mereka adalah salah satunya manusia yang menjadi penghuni di bumi.

Suku Korowai juga salah satu Suku Papua yang tidak mengenakan koteka. Banyak orang mengenal Suku Korowai dikenal sebagai pemburu-pengumpul yang tinggal di rumah pohon.

7. Suku Bauzi

Oleh lembaga misi dan bahasa Amerika Serikat, Suku Bauzi masuk daftar 14 suku yang terasing di dunia. 

Sebagai suku yang menempati kawasan terisolir, sebagian lelaki Suku Bauzi mengenakan cawat yang berupa selembar dan atau kulit pohon yang telah dikeringkan lalu diikat dengan tali pada ujung alat kelamin.

Sedangkan para wanita mengenakan selembar daun atau kulit kayu yang dikeringkan dan di tali di pinggang mereka untuk menutupi auratnya

Pada acara pesta adat atau penyambutan tamu, para lelaki dewasa mengenakan hiasan kepala dari bulu kasuari dan mengoles tubuh mereka dengan sagu. 

Sebagian besar suku ini masih hidup dengan taraf berburu dan meramu serta semi nomaden. (***)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top