Top 10 Destinasi Kota Wisata Populer Dunia Bagi Milenial

 


INDEPHEDIA.com - Sejak hadirnya media sosial, anak-anak milenial alias zaman now yang lahir di rentang antara tahun 1980-an sampai 2000 jadi doyan jalan-jalan. 

Mereka yang hobi jalan-jalan atau berwisata ke suatu objek wisata kerap memamerkan aktivitas mereka lewat media sosial.

Aplikasi pesan penerbangan terkemuka Hopper mencatat, setidaknya ada 10 destinasi wisata populer di dunia yang difavoritkan milenial. 

Kepopuleran ini dilihat dari transaksi dan tujuan yang paling banyak dilihat di aplikasi oleh kaum milenial.

Seperti INDEPHEDIA.com lansir dari Lonely Planet dan laman lainnya, ada sepuluh destinasi wisata populer dunia bagi milenial. 

Kesepuluh objek wisata itu, masing-masing Anchorage Alaska, Palm Springs California, Tokyo Jepang, Saint Lucia Karibia dan Dublin Irlandia.

Kemudian, Kahului Hawaii, Denpasar Bali, Aspen Colorado, Sint Maarten di Pulau Saint Martin dan Bora Bora Perancis Polinesia.

Pesona Anchorage di negara bagian Alaska, Amerika Serikat misalnya, di sini terdapat hutan-hutan belantara yang indah.

Lalu ada pula taman kota, museum hingga berbagai restoran yang menyediakan menu beda dari yang lain.

Denpasar yang ada di Bali ternyata menjadi pilihan terpopuler ketiga bagi milenial. Bali telah fokus sebagai destinasi wisata populer yang ada di Indonesia. 

Pantai, pura, taman dan hutan serta seni budayanya menjadi andalan pariwisata pulau berjuluk Pulau Dewata ini.

Terakhir, Bora Bora di Kepulauan Polinesia Perancis yang dikelilingi oleh laguna dan batu karang di tengah Samudra Pasifik. 

Selain menghabiskan waktu menikmati pemandangan Gunung Otemanu dan Gunung Pahia, snorkeling, hiking dan parasailing aktivitas yang milenial lakukan jika berkunjung ke sini. (WS.IN/*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top