Amoghapasa, Arca dari Kertanagara Kepada Raja Melayu

 
Sumber Foto: Wikipedia

INDEPHEDIA.com - Arca Amoghapasa atau Paduka Amoghapasa merupakan patung hadiah dari raja Singhasari (Singosari) di Jawa Timur kepada raja Melayu di Dharmasraya, Pulau Sumatera. 

Arca ini dihadiahkan Raja Singhasari, Kertanagara, kepada Raja Melayu, Srimat Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa, pada tahun 1208 Saka atau 1286 Masehi. 

Arca Amoghapasa itu berbahan dasar dari batu andesit berukuran tinggi 163 sentimeter dan lebar 97-139 sentimeter. 

Aksara dan bahasa yang digunakan di Arca Amoghapasa ini Jawa Kuno, kecuali di baris terakhir yang menggunakan bahasa Sanskerta. 

Sementara, patung batu di arca ini perwujudan Lokeswara, sebagaimana disebut pada Prasasti Padang Roco. 

Lokeswara ("Tuan di Dunia") atau Awalokiteswara ("Tuan yang melihat ke bawah") adalah bodhisatwa yang merupakan perwujudan sifat welas asih dari semua Buddha.

Patung Lokeswara di arca tersebut diiringi empat belas pengikut (murid) Amoghapasa di kedua sisi dan latar belakangnya. 

Keempat belas pengikut itu, masing-masing empat orang berdiri di kedua sisi dengan sikap tubuh menengadah sambil menghormat dan memuliakan Amoghapasa, sementara sepuluh lainnya duduk di atas padma melayang di latar belakang.

Di bagian bawah Patung Lokeswara dan 14 pengikutnya terukir tujuh ratna, berupa lambang-lambang buddhisme, yakni boddhisatwa, stupa, cakra, tara,  gajah dan kijang.

Pada bagian lapik (alas) arca berbentuk persegi empat ini terdapat tulisan yang disebut Prasasti Padang Roco yang menjelaskan penghadiahan arca tersebut. 

Mengenai pengiriman Arca Amoghapasa ini tertulis di alasnya bertanggal 1 suklapakṣa (paro-terang) bulan Bhadrawada tahun 1208 Saka atau 22 Agustus 1286.

Sedangkan, di bagian belakang arca terdapat tulisan yang disebut dengan Prasasti Amoghapasa atau Prasasti Dharmasraya bertarikh 1346 Masehi.

Bagian belakang arca ditulis dalam aksara Sumatera Kuno dan berbahasa Sanskerta.

Pada tahun 1347 Masehi, Adityawarman menambah pahatan aksara pada bagian belakang patung untuk menyatakan kalau patung ini melambangkan dirinya. Tulisan ini disebut Prasasti Amoghapasa. 

Selain adanya penambahan pahatan aksara, kemungkinan Adityawarman pula yang memindahkan arca ini dari Padang Roco ke Rambahan. 

Pemindahan dan pembubuhan prasasti tambahan itu diduga sebagai upaya Adityawarman mengukuhkan legitimasi politiknya atas Kerajaan Melayu di Dharmasraya.

Bagian alas dan Arca Amoghapasa yang dikirim Kertanegara dari Jawa ini ditemukan terpisah dan di tahun yang berbeda. 

Bagian arca ditemukan di Situs Rambahan. Penemuannya pertama kali dilaporkan oleh kontrolir (pengawas) Twiss kepada Direksi Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada tahun 1884.

Situs Rambahan terletak dekat Sungai Langsat yang berjarak sekitar 10 kilometer arah ke hulu Sungai Batanghari, Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat. 

Sementara, bagian alas yang disebut Prasasti Padang Roco ditemukan di kompleks percandian Padang Roco Jorong Sungai Langsat, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, pada tahun 1911.

Meskipun bagian alas dan Arca Amoghapasa ini ditemukan secara terpisah, akan tetapi aslinya kedua bagian ini merupakan satu kesatuan.

Saat ditemukan wajah dan lengan Amoghapasa ini telah rusak, demikian juga dengan ukiran beberapa pengikutnya.

Kini, Arca Amoghapasa dan alasnya disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta dengan nomor inventaris D.198-6469 untuk bagian arca dan D.198-6468 untuk bagian alas. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top