Iran Tingkatkan Pariwisata dan Penguatan Perempuan dengan Indonesia

 

Iran memberikan kemudahan bagi Warga Negara Indonesia untuk berkunjung ke negara itu dengan fasilitas visa on arrival atau visa saat kedatangan.

JAKARTA, INDEPHEDIA.com - Pemerintah Iran meningkatkan hubungan bilateral antarmasyarakat atau people-to-people contact dengan Pemerintah Indonesia melalui pariwisata dan penguatan peran perempuan.

"Kami menyambut baik inisiatif Iran untuk mempromosikan penguatan people-to-people contact melalui pariwisata dan penguatan perempuan yang akan makin menguatkan persahabatan dan pengertian antarmasyarakat kedua negara," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmien Nasution, di Jakarta, Senin malam (11/2/2019).

Melalui pidato sambutan dalam resepsi Peringatan 40 Tahun Revolusi Islam Iran yang diselenggarakan Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Mewakili pemerintah Indonesia, Darmien menyampaikan ucapan selamat dan menyampaikan doa terbaik untuk Peringatan 40 Tahun Revolusi Islam Iran.

Mengenai inisiatif bagi penguatan hubungan people-to-people, Iran memberikan kemudahan bagi Warga Negara Indonesia untuk berkunjung ke negara itu dengan fasilitas visa on arrival atau visa saat kedatangan.

Sementara itu, meskipun Iran belum termasuk 169 negara bebas visa ke Indonesia, Duta Besar Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi mengatakan Bali telah menjadi salah satu tujuan wisata luar negeri yang paling banyak dikunjungi warga Iran.

Di bidang penguatan peran perempuan, Wakil Presiden Iran untuk Urusan Perempuan dan Keluarga, Masoumeh Ebtekar, pada kunjungan ke Jakarta tahun lalu, telah bertemu dan bertukar pikiran dengan Menteri Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Yohana Yembise untuk melakukan kajian bersama dan pertukaran delegasi tentang peningkatan ekonomi dan sosial perempuan, termasuk penyebaran nilai-nilai toleransi.

Indonesia dan Iran telah menikmati hubungan diplomatik yang berjalan dengan baik sejak 1950, yang puncaknya terjadi saat kunjungan Presiden Hasan Rouhani ke Indonesia pada 2015 dan kunjungan balasan Presiden Joko Widoo ke Iran pada 2016 yang menghasilkan perjanjian Komisi Bersama untuk Kerja Sama Ekonomi.

"Kunjungan pemimpin kedua negara telah memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Iran ke level tertinggi, dan saya yakin kita akan terus meningkatkan kerja sama demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat kedua negara," ujar Darmien.

Saat ini, Indonesia dan Iran tengah bersiap untuk menyelenggarakan pertemuan pertama Komisi Bersama untuk Kerja Sama Ekonomi dalam waktu dekat di awal 2019.

Volume perdagangan Indonesia dan Iran pada 2018 bernilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp13 triliun. Melalui komisi bersama tersebut, kedua negara berharap dapat meningkatkan potensi perdagangan menjadi 2 miliar dolar AS atau naik dua kali lipat dari tahun lalu.

Produk ekspor utama Indonesia ke Iran, antara lain tekstil, sepatu, suku cadang elektronik dan aneka komoditas; seperti kelapa sawit, kopi dan karet. Sementara itu, Indonesia banyak mengimpor minyak dan gas dari Iran. (NW/R-01/***)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top