Arca Prajnaparamita, Perwujudan Wanita Cantik Karya Seni Jawa Kuno

 

Arca Prajna Paramita pertama kali diketahui keberadaannya pada tahun 1818 atau 1819 oleh D. Monnereau, seorang aparat Hindia Belanda.

INDEPHEDIA.com - Arca Prajnaparamita merupakan arca perwujudan Bodhisattwadewi (bodhisattwa wanita) yang paling terkenal dari Jawa kuno. 

Banyak arkeolog, pecinta seni dan warga yang memuja kecantikannya serta kehalusan dari pahatan batu di arca ini.

Arca itu diperkirakan berasal dari abad ke-13 Masehi pada era kejayaan Kerajaan Singasari. 

Prajnaparamita arca perempuan cantik yang tengah duduk bersila di atas padmasana (tempat duduk teratai) dan tangannya membentuk aura meditasi.

Arca Prajnaparamita ditemukan di reruntuhan Cungkup Putri dekat Candi Singasari, Malang, Jawa Timur.

Menurut kepercayaan setempat, arca ini perwujudan Ken Dedes, ratu pertama Singhasari. 

Akan tetapi, terdapat pendapat lain yang mengaitkan arca ini sebagai perwujudan Gayatri istri Kertarajasa raja pertama Majapahit.

Arca Prajna Paramita pertama kali diketahui keberadaannya pada tahun 1818 atau 1819 oleh D. Monnereau, seorang aparat Hindia Belanda. 

Pada tahun 1820 Monnereau memberikan arca ini kepada C.G.C. Reinwardt, yang kemudian memboyongnya ke Belanda. 

Akhirnya, setelah dibawa ke Belanda, arca ini menjadi koleksi Rijksmuseum voor Volkenkunde di Kota Leiden.

Pada Januari 1978, Rijksmuseum Voor Volkenkunde (Museum Nasional untuk Etnologi) mengembalikan arca ini kepada Indonesia. 

Kini, arca Prajnaparamita ditempatkan di lantai 2 Gedung Arca, Museum Nasional Jakarta. (SJ.IN/*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top