Animisme dan Dinamisme, Kepercayaan pada Roh Nenek Moyang dan Benda Gaib

 

Animisme suatu kepercayaan pada roh-roh nenek moyang. Mereka yang menganut animism mempercayai kekuatan-kekuatan ghaib, dan hal-hal ghaib tersebut dipercayai sebagai roh-roh nenek moyang.




INDEPHEDIA.com - Penduduk asli Kepulauan Nusantara awalnya mempraktikkan animisme dan dinamisme, keyakinan yang umum bagi orang-orang Austronesia. 

Suku bangsa Austronesia, atau suku bangsa pemakai bahasa Austronesia adalah berbagai suku bangsa di Asia, Oceania dan Afrika yang memakai bahasa-bahasa dari keluarga Austronesia.

Suku bangsa Austronesia meliputi penduduk asli Taiwan; kebanyakan kelompok etnisnya berada di Filipina, Malaysia, Timor Leste, Indonesia dan Brunei.

Suku bangsa ini juga terdapat di Kepulauan Cocos (Keeling), Madagaskar, Mikronesia, dan Polinesia, serta suku Melayu di Singapura.

Kemudian, suku bangsa Polinesia dari Selandia Baru dan Hawaii, dan non-orang Papua di Melanesia.

Selain itu, mereka ditemukan pula di kawasan Pattani di Thailand, kawasan Cham di Vietnam dan Kamboja, dan kawasan Hainan di Tiongkok.

Sebagian Sri Lanka, selatan Myanmar, ujung selatan Afrika Selatan, Suriname dan sebagian kecil Kepulauan Andaman.

Kawasan yang diduduki oleh suku bangsa pemakai bahasa Austronesia secara kolektif dikenal sebagai Austronesia. 

Kebanyakan orang Austronesia memiliki penampilan serupa, seperti kulit berwarna muda sampai coklat dengan rambut lurus, keriting atau bergelombang.

Pribumi Nusantara yang juga bagian dari suku bangsa Austronesia saat itu menghormati dan memuja roh leluhur. 

Mereka juga meyakini bahwa sukma dapat menghuni tempat-tempat tertentu, seperti pohon-pohon besar, batu, hutan, pegunungan, atau tempat suci.

Entitas tak terlihat yang memiliki kekuatan supernatural ini diidentifikasi oleh suku Jawa tradisional dan suku Bali sebagai "hyang" serta oleh suku Dayak sebagai "sangiang" yang dapat berarti "ilahi" atau "leluhur". 

Dalam bahasa Indonesia modern, kata "hyang" lebih cenderung dikaitkan dengan Sang Pencipta.

Pengertian Animisme dan Dinamisme

Animisme suatu kepercayaan pada roh-roh nenek moyang. Mereka yang menganut animism mempercayai kekuatan-kekuatan ghaib, dan hal-hal ghaib tersebut dipercayai sebagai roh-roh nenek moyang.

Di Indonesia, terutama di bagian timur, di identifikasi masih ada yang menganut animisme, meskipun jumlahnya tak banyak. 

Seperti saat upacara-upacara adat, mereka sering mengundang roh-roh nenek moyang dengan melakukan berbagai ritual dan beberapa sesaji.

Melalui ritual maupun sesaji ini, roh-roh nenek moyang mereka diundang untuk hadir dan ikut serta dalam upacara adat tersebut.

Sementara, dinamisme adalah suatu kepercayaan pada benda-benda ghaib, sebagai contoh pohon beringin yang besar. 

Mereka yang menganut dinamisme percaya bahwa pohon tersebut memiliki kekuatan yang berbeda dari pohon-pohon yang lain.

Mereka kadang menaruh sesaji di bawah pohon dan meminta sesuatu dari pohon tersebut karena mereka percaya pohon tersebut memiliki kekuatan.

Animisme dan dinamisme bukanlah agama. Animisme dan dinamisme adalah suatu sistem kepercayaan selain kepada Tuhan.

Dimana, orang yang menganut kepercayan tersebut percaya bahwa yang di anutnya memiliki kekuatan tersendiri.

Di Indonesia sendiri memiliki 6 agama, namun animisme dan dinamisme tidak dapat dijadikan agama. 

Hal itu karena animisme maupun dinamisme tidak memiliki syarat dan ketentuan tertentu dan tidak tersistem dengan baik, penganutnya pun juga sedikit. (DA/IN/*)


Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top