Ini Dia 10 Peluang Bisnis Pariwisata di Indonesia

 

Setiap wisatawan akan membutuhkan tempat untuk beristirahat atau menjadi homebase mereka ketika hendak berkeliling ke objek-objek wisata yang dekat.


INDEPHEDIA - Sejumlah kalangan bisnis percaya pariwisata Indonesia menawarkan peluang yang menarik untuk dikembangkan. Indonesia memang terkenal kaya dengan keindahan alam dan keanekaragaman budaya yang berpotensi besar untuk dijadikan objek wisata.

Di sisi lain, neraca jasa di Indonesia belakangan memang selalu defisit, dan membutuhkan sektor jasa yang berpotensi besar untuk dijadikan pemasukan. Pariwisata jawaban terbaik bagi negara kita yang sedang punya banyak proyek pembangunan.

Sebagai calon pengusaha, pastinya tidak mungkin seseorang itu hanya akan duduk manis membiarkan peluang ini lewat begitu saja. Nah, pada artikel kali ini INDEPHEDIA akan mencoba memberikan inspirasi peluang bisnis apa saja yang bisa dikembangkan di daerah pariwisata.

1. Bisnis Event Organizer

Tempat wisata seringkali tidak hanya menjadi tempat berwisata saja tanpa ada agenda lain. Tak jarang orang yang mengadakan sebuah acara atau kegiatan di daerah tempat wisata baik itu pertemuan bisnis, pernikahan, reuni, launching produk dan lain-lain.

Jadi, jasa event organizer sepertinya cukup dibutuhkan. Anda tentu saja perlu melakukan banyak persiapan untuk membangun bisnis ini. Misalnya, pertama-tama anda perlu menyusun konsep-konsep acara yang jelas sehingga bisa anda tawarkan kepada calon klien anda.

Selain itu, anda juga harus menjalin komunikasi dan kerjasama yang sangat baik dengan pengusaha restoran atau mereka yang memiliki tempat untuk pertemuan (hotel, penginapan, dsb.), bekerjasamalah juga dengan pengusaha suvenir yang ada di daerah tersebut.

Untuk menambah kehangatan budaya, ajaklah pelaku seni daerah untuk perform di jeda acara tersebut. Persiapan-persiapan yang matang ini akan membuat bisnis anda makin memiliki nilai lebih.

2. Bisnis Kuliner


Kita tentu tahu siapapun membutuhkan makanan. Dimana pun usaha kuliner selalu cocok, baik itu di kawasan industri, pertambangan, bandara maupun di pemukiman kumuh. Jadi, jika ditempat-tempat demikian cocok, tentunya di daerah wisata akan lebih cocok lagi. Tetapi Anda harus menyesuaikan dengan tradisi dan budaya setempat.

Tidak hanya itu, dalam konteks pariwisata kita harus mampu menyuguhkan jenis makanan yang khas dari daerah tempat wisata tersebut. Barangkali anda langsung berpikiran untuk membuat makanan khas dari suatu daerah lalu dijadikan oleh-oleh. Itu adalah ide bagus. Namun, menurut beberapa pakar bisnis, ide tersebut terlalu sederhana. Jika akses modal anda cukup besar, anda bisa bekerja sama dengan penginapan atau homestay yang ada.

Buatlah sebuah konsep makan yang dengan sensasi berbeda yang dialami wisatawan, misalnya, dengan menyediakan meja makan di dekat dapur. Jadi wisatawan dapat melihat langsung bagaimana makanan tersebut diolah. Selain memberikan pengetahuan, interaksi dengan penduduk lokal semacam ini akan menjadi nilai lebih bagi para wisatawan.

3. Bisnis Penginapan

Setiap wisatawan akan membutuhkan tempat untuk beristirahat atau menjadi homebase mereka ketika hendak berkeliling ke objek-objek wisata yang dekat. Anda tidak perlu berpikir besar dengan membangun hotel mewah dengan fasilitas yang lengkap. Saat ini sedang marak cara berlibur ala backpacker, yang tentu saja mereka membawa uang dalam jumlah yang terbatas. Untuk itulah penginapan dengan harga terjangkau dan fasilitas sederhana justru lebih banyak diminati.

Jika Anda hanya memiliki rumah area di sekitar tempat wisata, bisa juga dimanfaatkan sebagai Homestay. Ini adalah sebuah model penginapan dengan menyediakan fasilitas lebih lengkap dan terkadang pemilik rumah dapat menghuni serta berbaur dengan para tamu. Maka anda memang perlu memilih dengan matang, konsep penginapan seperti apa yang akan anda tawarkan kepada para wisatawan.

4. Bisnis Interior

Bisnis ini berkaitan erat dengan peluang bisnis yang pertama. Apa yang dijual oleh pengusaha penginapan? Tentu saja tempat, jasa, dan fasilitas yang mereka sediakan untuk wisatawan. Interior ruangan yang tepat akan menghasilkan daya tawar yang tinggi bagi bisnis penginapan. Sebagai contoh, ketika anda atau ada orang lain membangun semacam penginapan di daerah lereng Gunung Merbabu yang kental dengan nuansa Jawa, apa interior yang tepat untuk memberikan nilai lebih bagi penginapan tersebut.

Kalau kita bayangkan, kamar serba putih dengan lampu mewah tentu saja bukan interior yang tepat, maka kuras kreativitas anda dengan memberikan interior yang tepat, dimulai dari bahan baku, desain, pencahayaan, suasana, dan sebagainya. Jika kultur yang dominan adalah Jawa, maka sediakan tempat air dari kendi, tempat tidur dengan hiasan ukiran, lampu listrik yang dibuat bak lampu minyak, dupa sebagai pengharum ruangan, dan sebagainya.

5. Bisnis Penyewaan Kendaraan

Salah satu keluhan dari para wisatawan yang berlibur tanpa menggunakan jasa perusahaan perjalanan adalah transportasi. Pemerintah kita masih banyak yang belum mampu memberikan fasilitas yang baik untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk beprindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Di sisi lain, ini adalah peluang besar bagi anda.

Bisnis sewa kendaraan, baik itu kendaraan roda empat dan roda dua sepertinya sangat masuk akal di daerah yang dekat dengan tempat wisata. Bagaimana tidak? Akan banyak orang yang membutuhkan akses kendaraan pribadi ketika mereka sedang tidak membawa dari rumah karena terlalu jauh, terutama untuk wisatawan asing dari luar negeri. Bisnis penyewaan kendaraan juga sangat erat kaitannya dengan bisnis traveling, dimana Anda bisa menyediakan jasa antar jemput para turis dari lokasi wisata ke hotel atau mungkin ke tempat lain.

6. Membuka Tempat Parkir

Di mana kendaraan-kendaraan tersebut akan dititipkan? Tentu saja ini kebutuhan baru ketika wisatawan bisa membawa kendaraan, yaitu lahan parkir. Jika anda memiliki lahan di tempat wisata, anda bisa membangunnya sebagai lahan parkir.

Hal ini sangat menguntungkan karena hanya perlu mengeluarkan biaya perawatan yang tidak besar, sedangkan uang setiap hari masuk dari kendaraan yang diparkir. Bahkan di sekeliling tempat parkir tersebut anda bisa saja bekerja sama dengan orang lain untuk membuka warung-warung kecil tempat berjualan suvenir atau makanan khas, atau bisa juga menyediakan WC umum yang harus tetap dijaga kebersihannya.

Jika anda memiliki akses modal yang besar, anda bisa berinovasi dengan membangun tempat parkir yang portabel sehingga bisa memuat lebih banyak kendaraan. Namun memang, perlu kajian kekuatan yang tepat untuk memastikan kendaraan yang diparkir di sana mendapatkan posisi yang aman.

7. Bisnis Penjualan Suvenir

Suvenir adalah barang khas yang anda beli di tempat wisata. Biasanya suvenir tersebut dibeli untuk nanti diberikan kepada kerabat ketika kita sudah kembeli kepada aktivitas normal. Namun lebih daripada itu, suvenir akan mengingatkan kita bahwa kita pernah mengunjungi suatu tempat. Ini peluang besar yang bisa anda kembangkan.

Suvenir ini bisa saja berupa gantungan kunci, dompet, kain, kaos, tas, topi, kerajinan tangan, mainan, dan masih banyak lagi barang yang bisa anda eksplor untuk digunakan sebagai suvenir. Barangkali oleh-oleh yang berupa makanan adalah pilihan yang juga menarik. Namun ingat, makanan memiliki masa kadaluarsa yang relatif lebih singkat daripada ketika anda membeli suvenir.

8. Bisnis Jasa Penerjemah dan Tour Guide


Tidak setiap warga di daerah wisata bisa berbahasa asing, minimal bahasa Inggris. Padahal seharusnya untuk memudahkan berkomunikasi dengan wisatawan asing, mereka minimal bisa berbahasa Inggris dasar untuk percakapan sehari-hari. Jasa penerjemah biasanya sangat dibutuhkan oleh para wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Untuk banyak keperluan, mereka memang sangat membutuhkan jasa penerjemah.

Selain itu, jasa ini juga berkaitan dengan jasa tour guide dimana tentunya para turis ingin mengetahui apa yang mereka kunjungi. Ini adalah peluang bisnis yang menggiurkan. Anda bisa berbisnis dengan membuka agen tour guide dan jasa penerjemah. Untuk itu, anda pertama-tama memang harus menguasai terlebih dahulu narasi dan cerita-cerita di balik tempat wisata yang dikunjungi oleh wisatawan.

Dengan menguasai informasi lebih baik, anda bisa bercerita lebih banyak kepada wisatawan, dan bisa jadi anda direkomendasikan oleh wisatawan itu kepada teman-temannya ketika kelak sudah pulang kembali ke negaranya.

9. Bisnis Jasa Fotografi/Videografi


Saat ini, hampir setiap orang memiliki kamera pada gadget mereka untuk mengabadikan tiap kenangan indah yang mereka lalui ketika berwisata. Namun, apakah itu lalu mematikan peluang bisnis fotografi pada daerah wisata? Nyatanya tidak, lantaran selalu ada batasan-batasan yang dimiliki oleh wisatawan untuk mengabadikan momen anda sendiri. Keterbatasan itu misalnya pada kualitas kamera supaya terlihat indah, sudut pengambilan, spot yang menarik, dan sebagainya.

Dengan bermodalkan kamera digital SLR atau jenis lain dengan kualitas profesional, anda bisa menawarkan jasa sebagai fotgrafer atau videografer. Anda bisa menawarkan jasa tersebut dalam paket wisata, atau anda bisa langsung menawarkan kepada wisatawan. Jika anda fokus pada foto, upayakan anda bisa langsung mencetak hasil foto tersebut dengan kualitas yang baik.

10. Bisnis Kios dan Counter Pulsa

Sama seperti bisnis kuliner, keberadaan kios atau toko di berbagai tempat sangat dibutuhkan. Termasuk juga ditempat wisata untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan, seperti makanan, minuman dan lain-lain. Atau alternatif lainnya membuka counter penjualan pulsa untuk melayani wisatawan yang kehabisan saldo pulsa.

Pastikan anda memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjelaskan kepada wisatawan, jenis-jenis provider apa yang mendapatkan jaringan cukup bagus di tempat wisata tersebut, apa saja kekurangan dan kelebihan, dan sebagainya. Hal ini tentunya akan membuat bisnis anda bertambah lancar. (***)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Biasakan berkomentar dengan nama yang jelas. Berkomentar dengan UNKNOWN atau SPAM akan dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top